Suatu hari Sayidina Ali, karamallahu wajhahu, misan dan menantu Nabi Suci SAW bertanya,
“Wahai (Nabi) Muhammad, kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, mohon
katakan padaku apa yang diciptakan Allah Ta’ala sebelum semua makhluk
ciptaan?”
Beliau menjawab : “Sesungguhnya, sebelum Rabbmu menciptakan lainnya, Dia menciptakan dari Nur-Nya nur Nabimu.”
Di Hadist yang lain, yang diiiwayatkan dari Abdurrazaq ra yang
diterimanya dari Jabir ra, bahwa Jabir pernah bertanya kepada Rasulullah
saw, “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah yang mula-mula
sekali Allah jadikan?”.
Rasulullah saw menjawab : “Sesungguhnya Allah ciptakan sebelum adanya sesuatu adalah nur Nabimu dari Nur-Nya.”
Nur Muhammad itu sudah ada sebelum adanya segala sesuatu di alam ini.
Nur Muhammad dianugerahi tujuh lautan : Laut Ilmu, Laut Latif, Laut
Pikir, Laut Sabar, Laut Akal, Laut Rahman, dan Laut Cahaya.
Dia kemudian membagi Nur ini menjadi empat bagian Dari bagian pertama
Dia menciptakan Pena. dari bagian kedua lawhal-mahfudz, dari bagian
ketiga ‘Arsy”.
Kini telah diketahui bahwa ketika Allah menciptakan lawhal-mahfudz dan
Pena. Pada pena itu terdapat seratus simpul, jarak antara kedua simpul
adalah sejauh dua tahun perjalanan. Allah kemudian memerintahkan Pena
untuk menulis, dan Pena bertanya, “Ya Allah, apa yang harus saya tulis?”
Allah berfirman, “Tulislah : la ilaha illallah,Muhammadan Rasulullah”.
Atas itu Pena berseru, “Oh, betapa sebuah nama yang indah, agung
Muhammad itu bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah”.
Allah kemudian berfirman, “Wahai Pena, jagalah kelakuanmu ! Nama ini
adalah nama Kekasih-Ku, dari Nurnya Aku menciptakan ‘Arsy dan Pena dan
lawhal-mahfudz; kamu, juga diciptakan dari Nurnya. Jika bukan karena
dia, Aku tidak akan menciptakan apapun”.Ketika Allah SWT telah
mengatakan kalimat tersebut, Pena itu terbelah dua karena takutnya
kepada Allah, dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi
tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujungnya tetap
terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda
dari rahasia Ilahiah yang agung.
Kemudian Allah memerintahkan Pena untuk menulis “Apa yang harus saya
tulis, Ya Allah?” bertanya Pena. Kemudian Rabb al Alamin berkata,
“Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan !”.
Berkata Pena, “Ya Allah, apa yang harus saya mulai?”. Berfirman Allah,
“Kamu harus memulai dengan kata-kata ini: Bismillah al-Rahman al-Rahim.”
Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Pena bersiap untuk
menulis kata-kata itu pada Kitab (lawh al-mahfudz), dan dia
menyelesaikan tulisan itu dalam 700 tahun.
Ketika Pena telah menulis kata-kata itu, Allah SWT berfirman “Telah
memakan 700 tahun untuk kamu menulis tiga Nama-Ku; Nama Keagungan-Ku,
Kasih Sayang-Ku dan Empati-Ku. Tiga kata-kata yang penuh barakah ini
saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat Kekasih-Ku Muhammad. Dengan
Keagungan-Ku, Aku berjanji bahwa bilamana abdi manapun dari ummat ini
menyebutkan kata Bismillah dengan niat yang murni, Aku akan menulis 700
tahun pahala yang tak terhitung untuk abdi tadi, dan 700 tahun dosa akan
Aku hapuskan.”
“Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi
menjadi empat bagian: Dari bagian pertama Aku ciptakan Malaikat
Penyangga Singgasana (hamalat al-’Arsy); Dari bagian kedua Aku telah
ciptakan Kursi, majelis Ilahiah (Langit atas yang menyangga Singgasana
Ilahiah, ‘Arsy); Dari bagian ketiga Aku ciptakan seluruh malaikat
(makhluk) langit lainnya.”
“kemudian bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian: dari bagian
pertama Aku membuat semua langit, dari bagian Kedua Aku membuat
bumi-bumi, dari bagian ketiga Aku membuat jinn dan api.”
“Bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian : dari bagian pertama
Aku membuat cahaya yang menyoroti muka kaum beriman; dari bagian kedua
Aku membuat cahaya di dalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu
ilahiah; dari bagian ketiga cahaya bagi lidah mereka yang adalah cahaya
Tawhid (Hu Allahu Ahad), dan dari bagian keempat Aku membuat berbagai
cahaya dari ruh Muhammad SAW”.
Ruh yang cantik ini diciptakan 360.000 tahun sebelum penciptaan dunia
ini, dan itu dibentuk sangat (paling) cantik dan dibuat dari bahan yang
tak terbandingkan Kepalanya dibuat dari petunjuk, lehernya dibuat dari
kerendahan hati. Matanya dari kesederhanaan dan kejujuran, dahinya dari
kedekatan (kepada Allah). Mulutnya dari kesabaran, lidahnya dari
kesungguhan, pipinya dari cinta dan kehati-hatian, perutnya dari tirakat
terhadap makanan dan hal-hal keduniaan, kaki dan lututnya dari
mengikuti jalan lurus dan jantungnya yang mulia dipenuhi dengan rahman.
Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat dan dilengkapi dengan
adab semua kekuatan yang indah. Kepadanya diberikan risalahnya dan
kualitas kenabiannya dipasang. Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah
dipasangkan pada kepalanya yang penuh
barokah, masyhur dan tinggi di atas semua lainnya, didekorasi dengan
Ridha Ilahiah dan diberi nama Habibullah (Kekasih Allah) yang murni dan
suci.
Kemudian Allah SWT menciptakan sebuah pohon yang dinamakan Syajaratul
Yaqin. Tangkainya berjumlah empat. Kemudian diletakanlah Nur Muhammad
pada pohon tersebut. Namun, kehadiran Nur Muhammad, itu membuat pohon
bergetar hebat hingga berubah menjadi permata putih. Sedangkan Nur
Muhammad memuji bertasbih ke hadirat Allah Ta’ala 70.000 tahun lamanya.
Pada permata tersebut, Nur Muhammad mencoba bercermin. Wajahnya begitu
indah dilihat. Bentuknya seperti burung merak, dan pakaiannya demikian
indah. Dihiasi dengan berbagai perhiasan. Kemudian ia bersujud lima
kali.
Allah SWT melihatnya, membuat Nur tersebut merasa malu dan takut. Lalu
keluar keringat dari kepalanya. Dari keringat tersebut Allah SWT
menciptakan nyawa malaikat. Dari keringat wajahnya, diciptakanlah nyawa
‘Arsy, matahari, bulan, bintang, dan apa-apa yang ada di langit.
Keringat dadanya menjadi bahan untuk menciptakan nyawa para rasul, nabi,
wali, ulama, dan orang orang shaleh. Adapun keringat yang muncul dari
keningnya, diciptakanlah nyawa orang-orang mukmin dari umat Nabi
Muhammad saw. Dari keringat kedua telinganya, diciptakan oleh Allah SWT
nyawa orang-orang Yahudi, Nasrani, dan orang-orang kafir, dan sesat.
Sedangkan keringat kakinya di antaranya menjadi isi bumi.
Pada waktu selanjutnya Allah SWT menciptakan lentera akik yang merah
yang cahayanya menembus ke dalam dan keluar. Lalu Nur Muhammad
dimasukkan ke dalam lentera tersebut. Berada di dalamnya dalam posisi
berdiri. Sementara nyawa-nyawa yang sudah tercipta berada di luar.
Seluruhnya membaca “Subhanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaaha
illallaahu wallahu akbar”. 1.000 tahun lamanya nyawa-nyawa itu
diperintahkan Allah SWT untuk melihat ke diri Nur Muhammad.
Nyawa yang berhasil melihat kepala Nur Muhammad, maka ia akan
ditakdirkan menjadi pemimpin/penguasa. Siapa yang melihat ubun-ubunnya,
itulah mereka yang akan menjadi guru/pendidik yang jujur. Siapa yang
melihat matanya, ia akan menjadi hafidz (penghapal Al Quran).
Mereka yang memandang telinganya akan menjadi mereka yang menerima
peringatan dan nasehat. Adapun yang bisa melihat hidungngya, mereka itu
akan menjadi ahli bicara atau dokter. Sedangkan mereka nyawa-nyawa yang
berhasil melihat bibir Nur Muhammad, ia akan ditakdirkan menjadi seorang
menteri. Nyawa yang melihat bagian giginya maka wajahnya kelak akan
cantik rupawan, ia yang bisa melihat lidahnya, akan jadilah utusan/duta
raja-raja. Apabila yang dilihat lehernya, ditakdirkanlah menjadi orang
berdagang dan usahawan. Apabila tengkuk yang bisa dilihatnya, akan
jadilah seorang tentara. Mereka yang berhasil melihat kedua lengan
tangannya, maka akan jadi perwira. Jika sikut kanannya yang dilihat,
Allah SWT akan menjadikan dirinya berkehidupan dalam dunia tekstil,
sedangkan kalau sikut Kirinya, ia akan menjadi orang yang pernah
membunuh. Serta, jika dadanya yang berhasil dilihat, maka ia akan
menjadi ulama yang disegani. Bila bagian belakang, ia akan ditakdirkan
menjadi para ahli sosial kemasyarakatan. Dan jika hanya bayangannya yang
berhasil dilihat, maka ia akan menjadi orang yang berkecimpung dalam
bidang seni. Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh barokah akan
menjadi khatib dan mu’adzin (yang mengumandangkan adzan). Barang siapa
memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah. Barang siapa
memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi
kapal laut. Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang
pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang
pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur suatu kebutuhan hidup).
Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar memberi;
siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. Siapa yang
melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis;
siapa yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang
calligrapher, dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan
menjadi seorang pandai besi. Siapa yang melihat dadanya yang penuh
barokah akan menjadi seorang terpelajar meninggalkan keduniaan (ascetic)
dan berilmu.
Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan
patuh pada hukum syari’at. Siapa yang melihat sisi badannya yang penuh
barokah akan menjadi seorang pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan
menjadi orang yang puas, dan siapa yang melihat lutut kanannya akan
menjadi mereka yang melaksanakan ruku dan sujud. Siapa yang melihat
kakinya yang penuh barokah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang
melihat telapak kakinya menjadi mereka yang suka bepergian. Siapa yang
melihat bayangannya akan mejadi penyanyi dan pemain saz (lute).
Semua yang memandang tetapi tidak melihat apa-apa akan menjadi kaum
takberiman, pemuja api dan pemuja patung. Mereka yang tidak memandang
sama sekali akan menjadi mereka yang akan menyatakan bahwa dirinya
adalah tuhan, seperti Namrudz, Firaun, dan sejenisnya.
Kini semua ruh itu diatur dalam empat baris. Di baris pertama berdiri
ruh para nabi dan rasul, a.s, di baris kedua ditempatkan ruh para orang
suci, para sahabat, di baris ketiga berdiri ruh kaum beriman, laki –
laki dan perempuan. Di baris ke empat berdiri ruh kaum tak beriman.
Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di hadhirat Allah SWT sampai
waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik. Tidak seorang pun tahu
kecuali Allah SWT yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya
ruh penuh barokah Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia dari dunia ruh
ke bentuk fisiknya itu.
Diceritakan bahwa Nabi Suci Muhammad SAW bertanya kepada malaikat Jibril
, “Berapa lama sejak engkau diciptakan?” Malaikat itu menjawab, “Ya
Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap
70.000 tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari
belakang kubah Singgasana Ilahiah: sejak waktu saya diciptakan cahaya
ini muncul 12.000 kali.”
“Apakah engkau tahu apakah cahaya itu?” bertanya Nabi Muhammad SAW
“Tidak, saya tidak tahu,” berkata malaikat itu.
“Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh, jawab Nabi Suci SAW”.
Pertimbangkan kemudian, berapa besar jumlah itu, jika 70.000 dikalikan 12.000 !
catatan :
Beberapa kalangan dalam ummat Islam mempersoalkan konsep Nur Muhammad
(Cahaya Muhammad atau Ruh Muhammad) sebagai suatu konsep yang tidak
memiliki dasar dalam ‘aqidah Islam. Padahal, berdasarkan data-data yang
kuat, konsep Nur Muhammad adalah suatu konsep ‘aqidah Ahlussunnah wal
Jama’ah yang diterima dan diakui oleh ijma’ (konsensus) ulama ilmu kalam
dan ulama’ tasawwuf dalam kurun waktu yang panjang, sebagai suatu
konsep yang memiliki sumber dalilnya dari Qur’an dan Hadits Nabi
sallallahu ‘alayhi wasallam. Konsep ‘aqidah Nur Muhammad salallahu
‘alayhi wasallam menyatakan antara lain bahwa cahaya atau ruh dari Nabi
Besar Muhammad sallallahu ‘alayhi wasallam adalah makhluk pertama yang
diciptakan sang Khaliq, Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang kemudian
darinya, Dia Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk-makhluk lainnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut Rasulullah sallallahu ‘alayhi
wasallam sebagai Nuur (cahaya), atau sebagai “Siraajan Muniiran” (makna
literal: Lampu yang Bercahaya)
@ nur muhammad s. a. w.
Sebelum semua makhluk diciptakan Allah, Nur Muhammad lah yang pertama
kali diciptakan. Di dalam hadits qudsi Allah swt berfirman kepada Nabi
Muhammad saw: Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin
dikenal kemudian Aku ciptakan alam (makhluk) agar Aku bisa dikenal.
Dengan merenungkan tanda-tanda alam dan ayat-ayat Al Qur’an kaum
muslimin dapat memperoleh kilasan aspek Ke-Ilahian yang telah dituangkan
di alam semesta yang oleh Al Qur’an disebut sebagai wajah Allah
(wajh-Allah).
Di dalam hadits qudsi tersebut di atas terdapat kalimat yang berbunyi:
Kemudian Aku ciptakan alam (makhluk)….. Ini masih berbentuk cahaya dan
cahaya itu terbagi-bagi sebagaimana pendapat Ka’ab bin Akbar ra dalam
kitab yang berjudul Madari: Yusu’ud (tangga-tangga kenaikan) yang di
tulis oleh Syeh Nawawi pada halaman 2 s/d 3, yang terjemahannya kurang
lebih sebagai berikut: berkata Ka’ab bin Akbar ra:
Ketika Allah hendak menciptakan Maujudat / makhluk, menghamparkan bumi
dan meninggikan langit. Allah menggenggam seganggam dari nurNya dan
berfirman: Kun Muhammad, maka jadilah segenggam nur tadi menjadi sebuah
tiang dari nur yang memancarkan cahaya sampai menembus hijab-hijab
kegelapan. Lalu tiang itu bersujud dan berkata: Allahu Akbar. Allah
berfirman kepada tiang nur itu: “Aku ciptakan kamu dan Aku beri nama
kamu Muhammad. Darimu Ku awali semua makhluk, dan darimu Ku akhiri semua
para utusan”. Kemudian Allah membagi empat bagian. Kemudian Allah
ciptakan Lauhil Mahfud dari bagian pertama. Lalu Qalam dari bagian yang
kedua. Allah berfirman : kepada Qalam, “Tulislah !” maka bergetarlah
Qalam seribu tahun kedahsyatan kedahsyatan kitabullah. Lalu Qalam
berkata, “Apa yang harus aku tulis ?” Allah berfirman : “Tulislah
Lailaaha Illallah Muhammadurrasulullah”. Maka Qalam menulis kalimat itu.
Lalu Qalam diberi petunjuk tentang ilmu Allah yang berkaitan dengan
makhluk, kemudian Qalam menulis, Anak cucu Adam dari sulbinya; siapa
yang taat kepada Allah akan masuk surga, siapa yang maksiyat kepada
Allah akan masuk neraka. Umat Nuh; siapa yang taat kepada Allah masuk
surga…Umat Ibrahim; siapa yang taat kepada Allah, masuk surga, siapa
maksiat…Umat Musa; siapa yang taat kepada Allah masuk surga, siapa
maksiat kepada Allah ….Umat Isa; siapa yang taat kepada Allah masuk
surga, siapa maksiyat kepada Allah…Umat Muhammad; siapa yang taat kepada
Allah masuk surga, siapa maksiyat kepada Allah….ketika Qalam mau
menulis kalimat berikutnya ( masuk neraka ) tiba- tiba ada seruan dari
Yang Maha Tinggi: “Hai Qalam beradablah kamu”. Maka pecahlah Qalam
karena karena kedahsyatan seruan itu, dan sobek ujungnya berbentuk garis
lurus, dengan tangan kudrat maka jadilah adap. Qalam tidak bisa menulis
kecuali pecah bergaris ujungnya. Lalu Allah berfirman: “Tulislah, umat
berdosa Tuhan Maha Pengampun” kemudian Allah menciptakan Arasy dari
bagian yang ke tiga. Dari bagian yang ke empat menjadi empat bagian:
1. Bagian kesatu dijadikan akal
2. Bagian kedua dijadikan ma’rifat ( agar dapat mengetahui)
3. Bagian ketiga dijadikan cahaya Arsy dan sinar penglihatan serta
seluruh cahaya termasuk siang ( matahari), sinar malam( bulan dan
bintang). Semua cahaya ini berasal dari Nur Muhammad, Nur Muhammad
adalah awal segala makhluk
4. Bagian yang ke empat dititipkan di bawah arasy, sampai Allah
menciptakan Adam. Kemudian Allah menitipkan bagian itu (nur Muhammad)
pada punggung Adam, bersujudlah para Malaikat.
Kemudian Allah memasukkan Adam ke surga, para Malaikat berbaris rapi di
belakang Adam, menyaksikan nur tersebut. Adam berkata: “Ya Allah kenapa
para Malaikat berkumpul di belakangku?” Allah berfirman : “Wahai Adam
mereka melihat nur kekasihku Muhammad penutup para utusan yang Aku
keluarkan (pancaran cahaya) dari punggung mu” Adam berkata: “Ya Tuhan
jadikan nur itu di depan saya, supaya saya bisa melihat dan berhadapan
dengan malaikat”. Maka Allah memindahkan nur itu pada dahi nabi Adam,
Malaikat berbaris di depan Adam. Adam berkata: “Ya Tuhan, jadikan Nur
ini di tempat yang aku bisa melihat. Maka Allah jadikan Nur itu pada
telunjuk Adam. Adam bisa melihat Nur itu bertambah bagus, megah dan Adam
mendengar Nur itu bertasbih penuh keagungan, kemudian Nur itu pindah ke
Hawa (istri Adam), seperti matahari yang bersinar.
Kemudian ditentukan permulaan para utusan dari Nabi Sis as. Maka
hilanglah Nur itu di wajah Hawa pindah ke Nabi Sis as. Lalu Adam
mengambil sumpah Nabi Sis as. Bahwasanya: “Tidak akan menyimpan Nur itu
kecuali dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang mulia,”
sampai pada sulbi Abdullah bin Abdul Mutholib. Kemudian Allah
mengeluarkannya ke dunia ini dan menjadikannya Raja para Utusan Rahmatan
lil alamin dan seorang panutan yang memancarkan cahaya yang terang
benderang.
Demikian dikala Nabi Muhammad saw. Diturunkan ke dunia, beliau disinari
cahaya yang terang benderang sehingga, cahaya matahari yang menyinarinya
tidak bisa memberi bayangan, dikarenakan cahaya Nur Muhammad lebih
terang dari pada sinar matahari, itu terjadi di sepanjang hidup sampai
beliau wafat. Dan siapa generasi penerusnya setelah Rasulullah saw.
wafat?
Melihat dari sumpah Nabi Adam as. yang berbunyi tidak akan menyimpan Nur
itu kecuali dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang mulia.
Mengingat risalah yang di bawa oleh Rasulullah saw. Dan dilanjutkan
para pewarisnya yaitu para sahabat, para wali yang suci, dan para tabiin
serta para ulama’ (yang disucikan dan yang dimuliakan oleh Allah swt.)
Jadi manusia yang dititipi Nur Muhammad, adalah orang-orang yang suci
dan orang-orang yang dimuliakan oleh Allah swt. Adapun orang- orang yang
mensucikan diri sehingga ia mencapai pada tingkat kesucian ruh mereka
diberi petunjuk untuk menuju ke jalan yang sampai kepada ruhnya ruh Nur
Muhammad, karena ruh tercipta dari percikan Nur Muhammad dikala bersujud
dan bertasbih kepada Allah selama ribuan tahun. Sumber dari Penciptaan
Nur Muhammad Awal Terciptanya Semua Makhluk: Makrifat Haji
Keterangan berikut adalah suntingan dari kitab ‘Sirrul Asrar Fi Ma
Yahtaju Ilayhil Abrar’ oleh Ghawthul A’zham Shaikh Muhyiddin Abdul Qadir
Jilani رضي الله عه
Maka berkata Shaikhuna; tentang
… Nur Muhammad (iaitu hakikat Muhammad) – atau ringkasnya asal kejadian.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kamu kejayaan di dalam amalan-amalan kamu
yang disukaiNya dan Semoga kamu memperolehi keredaanNya. Fikirkan,
tekankan kepada pemikiran kamu dan fahamkan apa yang aku katakan.
Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya menciptakan cahaya Muhammad
daripada cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi Dia berfirman;
“Aku ciptakan ruh Muhammad daripada cahaya Wajah-Ku”.
Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dengan sabdanya:
“Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada permulaannya diciptakanNya sebagai ruh suci”.
“Mula-mula Allah ciptakan qalam”.
“Mula-mula Allah ciptakan akal”.
Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan permulaan itu ialah ciptaan hakikat
kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم; kebenaran tentang Muhammad
yang tersembunyi. Dia juga diberi nama yang indah-indah.
Dia dinamakan Nur, cahaya suci kerana dia dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi di bawah sifat jalal Allah.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
قَدْ جَآءَكُمْ مِّنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَـبٌ مُّبِينٌ
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari Allah, cahaya dan kitab yang menerangkan”. – Al-Maaidah, ayat 15
Dia dinamakan aqal yang meliputi (akal universal) kerana dia telah melihat dan mengenali segala-galanya.
Dia dinamakan qalam kerana dia menyebarkan hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke dalam huruf-huruf.
Roh Muhammad adalah zat atau hakikat kepada segala kejadian, permulaan
dan kenyataan alam maya. Baginda صلى الله عليه وسلم menyatakan hal ini
dengan sabdanya;
“Aku daripada Allah dan sekalian yang lain daripadaku”.
Allah Yang Maha Tinggi menciptakan sekalian roh daripada roh baginda صلى
الله عليه وسلم di dalam alam kejadian yang pertama, dalam bentuk yang
paling baik. ‘Muhammad’ adalah nama kepada sekalian kemanusiaan di dalam
alam arwah. Dia adalah sumber, asal usul dan kediaman bagi sesuatu dan
segala-galanya.
Nur Muhammad saw
Penciptaan Nur Muhammad s.a.w
Suatu hari Sayedena Ali, karamallahu wajhahu, misanan dan menantu Nabi
Muhammad s.a.w. bertanya, Wahai Muhammad, kedua orang tuaku akan menjadi
jaminanku, mohon katakan padaku apa yang diciptakan Allah TaAla sebelum
semua makhluq ciptaan? Berikut ini adalah jawaban nya yang indah :
Sesungguhnya, sebelum Rabb mu menciptakan lainnya, Dia menciptakan dari
Nur Nya nur Nabimu, dan Nur itu diistirahatkan haithu mashaAllah, dimana
Allah menghendakinya untuk istirahat. Dan pada waktu itu tidak ada hal
lainnya yang hadir tidak lawh al-mahfoudh, tidak Sang Pena, tidak Syurga
atau pun Neraka, tidak Malaikat Muqarabin (Angelic Host), tidak langgit
ataupun dunia; tiada matahari, tiada rembulan, tiada bintang, tiada jin
atau manusia atau malaikat belum ada apa-apa yang diciptakan, kecuali
Nur ini.
Kemudian Allah swt dengan iradat Nya menghendaki adanya ciptaan. Dia
kemudian membagi Nur ini menjadi empat bahagian. Dari bahagian pertama
Dia menciptakan Pena, dari bagian kedua lawh al-mahfoudh, daripada
bahagian ketiga Arsy.
Kini telah diketahui bahwa ketika Allah menciptakan lawh al-mahfoudh dan
Pena, pada Pena itu terdapat seratus simpul, jarak antara kedua simpul
adalah sejauh dua tahun perjalanan. Allah kemudia memerintahkan Pena
untuk menulis, dan Pena bertanya, Ya Allah, apa yang harus saya tulis?
Allah berkata, Tulislah : la ilaha illAllah, Muhammadan Rasulullah. Atas
itu Pena berseru, Oh, betapa sebuah nama yang indah, agung Muhammad itu
bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah.
Allah kemudian berkata, Wahai Pena, jagalah kelakuan mu ! Nama ini
adalah nama Kekasih Ku, dari Nurnya Aku menciptakan Arsy dan Pena dan
lawh al-mahfoudh; kamu, juga diciptakan dari Nur nya. Jika bukan karena
dia, Aku tidak akan menciptakan apapun. Ketika Allah S.W.T. telah
mengatakan kalimat tersebut, Pena itu terbelah dua karena takutnya akan
Allah, dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi
tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujung nya tetap
terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda
daripada rahasia ilahiah yang agung. Maka, jangan seorang pun gagal
dalam memuliakan dan menghormati Nabi Suci, atau menjadi lalai dalam
mengikuti contoh nya (Nabi) yang cemerlang, atau
membangkang/meninggalkan kebiasaan mulia yang diajarkannya kepada kita.
Kemudian Allah memerintahkan Pena untuk menulis. Apa yang harus saya
tulis, Ya Allah? bertanya Pena. Kemudian Rabb al Alamin berkata,
Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan ! Berkata Pena,
Ya Allah, apa yang harus saya mulai? Barkata Allah, Kamu harus memulai
dengan kata-kata ini : Bismillah al-Rahman al-Rahim. Dengan rasa hormat
dan takutyang sempurna, kemudian Pena bersiap untuk menulis kata-kata
itu pada Kitab (lawh al-mahfoudh), dan dia menyelesaikan tulisan itu
dalam 700 tahun.
Ketika Pena telah menulis kata-kata itu, Allah S.W.T. berbicara dan
berkata, Telah memakan 700 tahun untuk kamu menulis tiga Nama Ku; Nama
Keagungan Ku, Kasih Sayang Ku dan Empati Ku. Tiga kata-katayang penuh
barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat Kekasih Ku
Muhammad.
Dengan Keagungan Ku Aku berjanji bahwa bilamana abdi manapun dari ummat
ini menyebutkan kata Bismillah dengan niat yang murni, Aku akan menulis
700 tahun pahala yang tak terhitung untuk abdi tadi, dan 700 tahun dosa
akan Aku hapuskan.
Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi empat bagian :
Dari bagian pertama Aku ciptakan Malaikat Penyangga Singgasana (hamalat al-�Arsh);
Dari bagian kedua Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah (Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah, �Arsh);
Dari bagian ketiga Aku ciptakan seluruh malaikat (makhluq) langit lainnya;
Dan bagian ke-empat Aku bagi lagi menjadi empat bagian:
Dari bagian pertama Aku membuat semua langit, dari bagian kedua Aku
membuat bumi-bumi , dari bagian ketiga Aku membuat Jin dan api. Bagian
keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian : dari bagian pertama Aku
membuat cahaya yang menyoroti muka kaum beriman; dari bagian kedua Aku
membuat cahaya di dalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah;
dari bagian ketiga cahaya bagi lidah mereka yang adalah cahaya Tawhid
(Hu Allahu Ahad), dan dari bagian keempat Aku membuat berbagai cahaya
dari ruh Muhammad s.a.w.
Ruh yang cantik ini diciptakan 360,000 tahun sebelum penciptaan dunia ini,
Ketika Setan Bertamu Kepada Rasulullah
Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW
(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat
Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai
penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah
memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu
untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah
apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti
seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai
rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi,
bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil
menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda
manusia. Jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran
Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu
debu yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak
kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku.
Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian
musuh.”
Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang
lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia
melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan
itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam
hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara
dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari
dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:
“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk
ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang
menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku
akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang
bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh,
kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai
emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang
yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang,
aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya.
Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya
selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya
“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk
menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua,
sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga
aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia
tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada
waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang
mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya
terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang
melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya
akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk
di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang
memandanginya.”
Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi
ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda
manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada
Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh
seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda
“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir
dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa
membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya.
Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak
zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia
hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu
masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar
waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku
bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada
saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku
katakan ‘shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat
lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau
meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap
dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan
akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan
gila dunia.
Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar
meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat,
shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit
dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”
10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.” Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari
makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari
makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang
berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan
ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada
syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”
Allah berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka
bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah
ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di
perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis
sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 – 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir
telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan
rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin
mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang
terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak
berbohong.”
Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka
mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb.
Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak
menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.
Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat
hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih
aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar