بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم
Perumpamaan Dalam Beberapa Hadits
Berikut ini beberapa hadits tentang Perumpamaan - Perumpamaan Rasulullah SAW sebagai berikut :
Berikut ini beberapa hadits tentang Perumpamaan - Perumpamaan Rasulullah SAW sebagai berikut :
عَنْ اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيّ ص
قَالَ: اِنَّ مَثَلِى وَ مَثَلَ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ كَمَثَلِ
رَجُلٍ اَتَى قَوْمَهُ فَقَالَ: يَا قَوْمِ اِنّى رَأَيْتُ اْلجَيْشَ
بِعَيْنَيَّ، وَ اِنّى اَنَا النَّذِيْرُ اْلعُرْيَانُ فَالنَّجَاءَ
فَاَطَاعَهُ طَائِفَةً مِنْهُمْ فَاَصْبَحُوْا مَكَانَهُمْ. فَصَبَّحَهُمُ
اْلجَيْشُ فَاَهْلَكَهُمْ وَ اجْنَاحَهُمْ. فَذٰلِكَ مَثَلُ مَنْ
اَطَاعَنِى وَ اتَّبَعَ مَا جِئْتُ بِهِ وَ مَثَلُ مَنْ عَصَانِى وَ
كَذَّبَ مَا جِئْتُ بِهِ مِنَ اْلحَقّ. مسلم 4: 1788
Dari Abu Musa, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan apa yang Allah mengutusku dengannya adalah seperti seorang laki-laki yang datang kepada kaumnya
seraya berkata, "Wahai kaumku, sesungguhnya aku telah melihat dengan
kedua mataku sendiri bahwa ada pasukan musuh (yang datang).
Sesungguhnya aku betul-betul orang yang memberi peringatan. Maka
carilah keselamatan". Lalu sebagian kamny ada yang patuh, maka
malam-malam mereka segera berangkat sehingga tidak terburu-buru. Dan
sebagian lagi ada yang mendustakan (tidak percaya), sampai pagi hari
mereka masih berada di tempatnya. Maka pada pagi hari itu pula pasukan
(musuh) tersebut menghancurkan mereka sehingga tidak ada yang tersisa.
Itulah perumpamaan orang yang patuh kepadaku dan mengikuti risalah yang
aku bawa, dan perumpamaan orang yang durhaka kepadaku dan mendustakan
kebenaran yang aku bawa". [HR. Muslim juz 4, hal. 1788]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّمَا مَثَلِى وَ مَثَلُ اُمَّتِى كَمَثَلِ رَجُلٍ
اسْتَوْقَدَ نَارًا. فَجَعَلَتِ الدَّوَّابُّ وَ اْلفَرَاشُ يَقَعْنَ
فِيْهِ. فَاَنَا اَخِذٌ بِحُجَزِكُمْ وَ اَنْتُمْ تَقَحَّمُوْنَ فِيْهِ.
مسلم 4: 1789
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan ummatku, adalah seperti orang yang menyalakan api.
Lalu serangga dan kupu-kupu datang dan masuk ke dalam api tersebut.
Aku adalah orang yang menahan kalian dari belakang, tetapi kalian nekad
masuk padanya". [HR. Muslim juz 4, hal. 1789]
عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: مَثَلِى وَ مَثَلُكُمْ كَمَثَلِ رَجُلٍ اَوْقَدَ نَارًا.
فَجَعَلَ اْلجَنَادِبُ وَ اْلفَرَاشُ يَقَعْنَ فِيْهَا. وَ هُوَ
يَذُبُّهُنَّ عَنْهَا. وَ اَنَا آخِذٌ بِحُجَزِكُمْ عَنِ النَّارِ. وَ
اَنْتُمْ تَفَلَّتُوْنَ مِنْ يَدِىَّ. مسلم 4: 179
Dari Jabir, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaanku dan perumpamaan kalian adalah seperti seorang lelaki yang menyalakan api.
Berbagai belalang dan kupu-kupu datang dan masuk ke dalam api
tersebut. Orang laki-laki itu berusaha menyelamatkannya dari padanya.
Aku adalah orang yang menahan kalian dari belakang agar tidak tercebur
ke dalam api tersebut, tetapi kalian malah melepaskan diri dari
tanganku". [HR. Muslim juz 4, hal. 1790]
عَنْ اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيّ ص
قَالَ: مَثَلُ اْلبَيْتِ الَّذِى يُذْكَرُ اللهُ فِيْهِ وَ اْلبَيْتِ
الَّذِى لاَ يُذْكَرُ اللهُ فِيْهِ مَثَلُ اْلحَيّ وَ اْلمَيّتِ. مسلم 1:
539
Dari Abu Musa, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan rumah
yang Allah disebut di dalamnya dan rumah yang Allah tidak disebut di
dalamnya adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati". [HR.
Muslim juz 1, hal. 539]
عَنْ اَبِى مُوْسَى رض قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلُ اْلجَلِيْسِ الصَّالِحِ وَ اْلجَلِيْسِ
السُّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ اْلمِسْكِ وَ كِيْرِ اْلحَدَّادِ، لاَ
يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ اْلمِسْكِ اِمَّا تَشْتَرِيْهِ اَوْ تَجِدُ
رِيْحَهُ، وَ كِيْرُ اْلحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ اَوْ ثَوْبَكَ اَوْ
تَجِدُ مِنْهُ رِيْحًا خَبِيْثَةً. البخارى 3: 16
Dari Abu Musa RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan teman duduk yang shalih dan teman duduk yang buruk
adalah seperti penjual minyak wangi dan perapian tukang besi, tidak
boleh tidak akan kamu dapati dari penjual minyak wangi itu, boleh jadi
kamu membelinya atau mencium bau harumnya, sedangkan perapian tukang
besi (bisa) membakar badanmu atau pakaianmu, atau kamu mencium bau
busuknya". [HR. Bukhari juz 3, ha. 16]
عَنْ اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيّ ص
قَالَ: اِنَّمَا مَثَلُ اْلجَلِيْسِ الصَّالِحِ وَ اْلجَلِيْسِ السَّوْءِ
كَحَامِلِ اْلمِسْكِ وَ نَافِخِ اْلكِيْرِ. فَحَامِلُ اْلمِسْكِ اِمَّا
اَنْ يُحْذِيَكَ وَ اِمَّا اَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَ اِمَّا اَنْ تَجِدَ
مِنْهُ رِيْحًا طَيّبَةً. وَ نَافِخُ اْلكِيْرِ اِمَّا اَنْ يُحْرِقَ
ثِيَابَكَ وَ اِمَّا اَنْ تَجِدَ رِيْحًا خَبِيْثَةً. مسلم 4: 2026
Dari Abu Musa, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk
adalah seperti pembawa minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun
pembawa minyak wangi, boleh jadi ia akan memberimu atau kamu akan
membeli (minyak wangi) darinya, atau kamu akan mendapati bau harumnya.
Adapun tukang pandai besi, boleh jadi akan membakar pakaianmu, atau
kamu akan mendapatkan bau busuknya". [HR. Muslim juz 4, hal. 2026]
عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: مَثَلُ الصَّلَوَاتِ اْلخَمْسِ كَمَثَلِ نَهْرٍ جَارٍ غَمْرٍ
عَلَى بَابِ اَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ.
مسلم 1: 463
Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan shalat lima (waktu)
adalah seperti sungai mengalir dan melimpah di muka pintu salah
seorang diantara kalian, lalu ia mandi di dalamnya setiap hari lima
kali". [HR. Muslim juz 1, hal. 463]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُ سَمِعَ
رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اَرَأَيْتُمْ لَوْ اَنَّ نَهْرًا بِبَابِ
اَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ. هَلْ يَبْقَى
مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟ قَالُوْا: لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ.
قَالَ: فَذٰلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ اْلخَمْسِ يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ
اْلخَطَايَا. مسلم 1: 462
Dari Abu Hurairah bahwasanya ia mendengar
Rasulullah SAW bersabda, "Bagaimana pendapat kalian seandainya ada
sebuah sungai di depan pintu seseorang diantara kalian, lalu ia mandi
di dalamnya sehari lima kali. Apakah masih ada daki (di badannya)
sedikitpun ?". Para shahabat menjawab, "Tentu sudah tidak ada dakinya
sedikitpun". Beliau bersabda, "Demikian itulah perumpamaan shalat lima (waktu), Allah menghapus dosa-dosa dengannya". [HR. Muslim juz 1, hal. 462]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلُ الَّذِى يَتَكَلَّمُ يَوْمَ اْلجُمُعَةِ وَ
اْلاِمَامُ يَخْطُبُ مَثَلُ اْلحِمَارِ يَحْمِلُ اَسْفَارًا، وَ الَّذِى
يَقُوْلُ لَهُ: اَنْصِتْ، لاَ جُمُعَةَ لَهُ. الطبرانى 12: 71 رقم 12563
Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang berbicara pada hari Jum'at padahal imam sedang berkhutbah
adalah seperti keledai yang membawa buku-buku, dan orang yang berkata
kepadanya, "Diamlah", maka tidak ada Jum'at baginya. [HR. Thabrani juz
12, hal. 71, no. 12563]
عَنْ جُنْدَبٍ قَالَ: اِنّى سَمِعْتُ
رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَثَلُ مَنْ يُعَلّمُ النَّاسَ اْلخَيْرَ وَ
يَنْسَى نَفْسَهُ كَمَثَلِ اْلمِصْبَاحِ الَّذِى يُضِيْءُ لِلنَّاسِ وَ
يُحْرِقُ نَفْسَهُ. الطبرانى 2: 167 رقم 1685
Dari Jundab, ia berkata : Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang mengajari kebaikan kepada manusia sedangkan ia melupakan dirinya sendiri adalah seperti pelita yang menerangi manusia tetapi ia membakar dirinya". [HR. Thabrani juz 2, hal. 167, no. 1685]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيّ ص
قَالَ: اِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً لاَ يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَ اِنَّهَا
مِثْلُ اْلمُسْلِمِ، حَدّثُوْنِى مَا هِيَ. قَالَ: فَوَقَعَ النَّاسُ فِى
شَجَرِ اْلبَوَادِى. قَالَ عَبْدُ اللهِ: فَوَقَعَ فِى نَفْسِى اَنَّهَا
النَّخْلَةُ. ثُمَّ قَالُوْا: حَدّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ.
قَالَ: هِيَ النَّخْلَةُ. البخارى 1: 22
Dari Ibnu 'Umar, dari Nabi SAW, beliau
bersabda, "Sesungguhnya diantara pohon-pohon ada sebuah pohon yang
tidak gugur daunnya. Dan itu adalah perumpamaan orang Islam,
tebaklah pohon apa itu !". (Ibnu 'Umar) berkata, "Orang-orang mengira
itu adalah pohon yang berada di padang pasir". 'Abdullah bin 'Umar
berkata, "Aku mengatakan dalam hatiku, bahwa itu adalah pohon kurma".
Kemudian orang-orang berkata, "Sebutkanlah kepada kami, pohon apa itu ya
Rasulullah". Beliau bersabda, "Itu adalah pohon kurma". [HR. Bukhari
juz 1, hal. 22]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: سَمِعْتُ
رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَثَلُ اْلمُؤْمِنِ مَثَلُ النَّخْلَةِ. مَا
اَخَذْتَ مِنْهَا مِنْ شَيْءٍ نَفَعَكَ. الطبرانى 12: 313 رقم 13514
Dari Ibnu 'Umar, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang mukmin
adalah seperti pohon kurma, apapun yang kamu ambil darinya tentu
memberi manfaat bagimu". [HR. Thabrani juz 12, hal. 313, no. 13514]
عَنْ اَبِى مُوْسَى اْلاَشْعَرِيّ
قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلُ اْلمُؤْمِنِ الَّذِى يَقْرَأُ
اْلقُرْاٰنَ مَثَلُ اْلاُتْرُجَّةِ رِيْحُهَا طَيّبٌ وَ طَعْمُهَا طَيّبٌ.
وَ مَثَلُ اْلمُؤْمِنِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ اْلقُرْاٰنَ مَثَلُ
التَّمْرَةِ لاَ رِيْحَ لَهَا وَ طَعْمُهَا حُلْوٌ. وَ مَثَلُ
اْلمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ اْلقُرْاٰنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ
رِيْحُهَا طَيّبٌ وَ طَعْمُهَا مُرٌّ. وَ مَثَلُ اْلمُنَافِقِ الَّذِى لاَ
يَقْرَأُ اْلقُرْاٰنَ كَمَثَلِ اْلحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيْحٌ وَ
طَعْمُهَا مُرٌّ. مسلم 1: 549
Dari Abu Musa Al-Asy'ariy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an adalah seperti buah utrujjah, baunya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an
adalah seperti buah kurma, tidak berbau dan rasanya manis. Dan
perumpamaan orang munafiq yang membaca Al-Qur'an adalah seperti buah
raihanah, baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca Al-Qur'an adalah seperti buah handhalah, tidak berbau dan rasanya pahit". [HR. Muslim juz 1, hal. 549]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ
قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلُ اْلمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادّهِمْ
وَ تَرَاحُمِهِمْ وَ تَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ اْلجَسَدِ، اِذَا اشْتَكَى
مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ اْلجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَ اْلحُمَّى.
مسلم 4: 1999
Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, saling mangasihi, dan saling menyayangi
adalah seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh itu sakit
maka seluruh tubuh yang lain turut merasakan sakit, hingga tidak bisa
tidur dan demam". [HR. Muslim juz 4, hal 1999]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ
قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْمُؤْمِنُوْنَ كَرَجُلٍ وَاحِدٍ، اِنِ
اشْتَكَى رَأْسُهُ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ اْلجَسَدِ بِاْلحُمَّى وَ
السَّهَرِ. مسلم 4: 2000
Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang mukmin itu seperti satu tubuh,
apabila kepalanya sakit maka seluruh tubuh merasakan sakit dengan
merasakan demam dan tidak bisa tidur". [HR. Muslim juz 4, hal. 2000]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ
قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْمُسْلِمُوْنَ كَرَجُلٍ وَاحِدٍ اِنِ
اشْتَكَى عَيْنُهُ اِشْتَكَى كُلُّهُ وَ اِنِ اشْتَكَى رَأْسُهُ اِشْتَكَى
كُلُّهُ. مسلم 4: 2000
Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang Islam itu seperti satu tubuh,
apabila matanya sakit, seluruhnya ikut merasakan sakit. Dan apabila
kepalanya sakit, maka seluruhnya ikut merasakan sakit". [HR. Muslim juz
4, hal. 2000]
عَنْ اَبِى مُوْسَى قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ
بَعْضُهُ بَعْضًا. مسلم 4: 1999
Dari Abu Musa, ia berkata : Rasulullah
SAW bersabda, "Orang mukmin satu dengan yang lainnya adalah seperti
satu bangunan, yang sebagiannya menguatkan sebagian yang lain". [HR.
Muslim juz 4, hal. 1999]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قِيْلَ
لِلنَّبِيّ ص: مَا يَعْدِلُ اْلجِهَادَ فِى سَبِيْلِ اللهِ عَزَّ وَ
جَلَّ؟ قَالَ : لاَ تَسْتَطِيْعُوْهُ. قَالَ: فَاَعَادُوْا عَلَيْهِ
مَرَّتَيْنِ اَوْ ثَلاَثًا. كُلُّ ذٰلِكَ يَقُوْلُ: لاَ
تَسْتَطِيْعُوْنَهُ. وَ قَالَ فِى الثَّالِثَةِ مَثَلُ اْلمُجَاهِدِ فِى
سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ اْلقَائمِ القَانِتِ بِاٰيٰتِ اللهِ
لاَ يَفْتُرُ مِنْ صِيَامٍ وَ لاَ صَلاَةٍ حَتَّى يَرْجِعَ اْلمُجَاهِدُ
فِى سَبِيْلِ اللهِ تَعاَلىٰ. مسلم 3: 1498
Dari Abu Hurairah, ia berkata :
Ditanyakan kepada Nabi SAW, "Apa yang bisa menandingi jihad di Jalan
Allah 'Azza wa Jalla ?". Nabi SAW bersabda, "Kalian tidak akan sanggup
melakukannya". Abu Hurairah berkata, "Mereka mengulangi pertanyaan itu
dua atau tiga kali". Beliau selalu menjawab, "Kalian tidak akan
sanggup melakukannya". Dan beliau bersabda pada yang ketiga kalinya, "Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah
adalah seperti orang yang selalu berpuasa, yang shalat malam, dan yang
selalu thaat kepada ayat-ayat Allah, ia tidak letih dari puasa dan
shalatnya sehingga orang yang berjuang itu kembali dari jalan Allah
Ta'ala". [HR. Muslim juz 3, hal. 1498]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: سَمِعْتُ
رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَثَلُ اْلمُجَاهِدِ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَ
اللهُ اَعْلَمُ بِمَنْ يُجَاهِدُ فِى سَبِيْلِهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ
اْلقَائِمِ وَ تَوَكَّلَ اللهُ لِلْمُجَاهِدِ فِى سَبِيْلِهِ باَِنْ
يَتَوَفَّاهُ اَنْ يُدْخِلَهُ اْلجَنَّةَ اَوْ يَرْجِعَهُ سَالِمًا مَعَ
اَجْرٍ اَوْ غَنِيْمَةٍ. البخارى 3: 201
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah, dan Allah lebih Mengetahui orang yang berjihad di jalan-Nya,
adalah seperti orang berpuasa yang shalat malam terus-menerus. Allah
menjamin orang yang berjihad di jalan-Nya, apabila ia mati akan
memasukkannya ke surga, atau mengembalikannya dengan selamat bersama
pahala dan harta rampasan. [HR. Bukhari juz 3, hal. 201]
عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ
يَرْفَعُهُ اِلَى النَّبِيّ ص قَالَ: اَلسَّاعِى عَلَى اْلاَرْمَلَةِ وَ
اْلمِسْكِيْنِ كَاْلمُجَاهِدِ فِى سَبِيْلِ اللهِ اَوْ كَالَّذِى يَصُوْمُ
النَّهَارَ وَ يَقُوْمُ اللَّيْلَ. البخارى 7: 76
Dari Shafwan bin Sulaim, ia mengatakannya
dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Orang yang menolong janda dan orang
miskin seperti orang yang berjuang di jalan Allah atau seperti orang
yang berpuasa pada siang hari dan shalat pada malam hari". [HR. Bukhari
juz 7 hal. 76]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: كَافِلُ اْليَتِيْمِ لَهُ اَوْ لِغَيْرِهِ، اَنَا وَ
هُوَ كَهَاتَيْنِ فِى اْلجَنَّةِ. وَ اَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَ
اْلوُسْطَى. مسلم 4: 2287
Dari Abu Hurairah, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang memelihara anak yatim, baik
kerabatnya ataupun orang lain, saya dan dia seperti dua ini di surga".
Malik (perawi) mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah. [HR.
Muslim juz 4, hal. 2287]
عَنْ اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيّ ص
قَالَ: مَثَلُ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ مِنَ اْلهُدَى وَ اْلعِلْمِ
كَمَثَلِ اْلغَيْثِ اْلكَثِيْرِ اَصَابَ اَرْضًا، فَكَانَ مِنْهَا
نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ اْلمَاءَ فَاَنْبَتَتِ اْلكَـَلأَ وَ اْلعُشْبَ
اْلكَثِيْرَ، وَ كَانَتْ مِنْهَا اَجَادِبُ اَمْسَكَتِ اْلمَاءَ فَنَفَعَ
اللهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوْا وَ سَقَوْا وَ زَرَعُوْا، وَ اَصَابَ
مِنْهَا طَائِفَةً اُخْرَى اِنَّمَا هِيَ قِيْعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً وَ
لاَ تُنْبِتُ كَـَلأً. فَذٰلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِى دِيْنِ اللهِ وَ
نَفَعَهُ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ، فَعَلِمَ وَ عَلَّمَ وَ مَثَلُ مَنْ
لَمْ يَرْفَعْ بِذٰلِكَ رَأْسًا وَ لَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللهِ الَّذِى
اُرْسِلْتُ بِهِ. البخارى 1: 28
Dari Abu Musa RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan apa yang Allah mengutusku dengannya, yakni petunjuk dan ilmu
adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Diantara tanah itu ada
yang subur yang dapat menerima air, lalu menumbuhkan rumput dan
tumbuh-tumbuhan yang banyak. Dan diantaranya ada pula tanah yang keras
dapat menahan air, (tetapi tidak bisa menumbuhkan tumbuh-tumbuhan),
maka dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia. Mereka bisa
minum, memberi minum ternak dan bertani. Dan air hujan itu mengenai
pula tanah yang lain, yaitu tanah keras dan licin, tidak dapat menahan
air dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikian itulah
perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan bermanfaat
baginya apa yang dengannya Allah mengutusku, ia mengetahui dan
mengajarkan (kepada orang lain) dan perumpamaan orang yang tidak
mengangkat kepalanya, dan perumpamaan orang yang tidakmau menerima
petunjuk Allah yang aku diutus dengannya". [HR. Bukhari juz 1,hal. 28]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رض
عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَثَلُ اْلقَائِمِ عَلَى حُدُوْدِ اللهِ وَ
اْلوَاقِعِ فِيْهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوْا عَلَى سَفِيْنَةٍ
فَاَصَابَ بَعْضُهُمْ اَعْلاَهَا وَ بَعْضُهُمْ اَسْفَلَهَا. فَكَانَ
الَّذِيْنَ فِى اَسْفَلِهَا اِذَا اسْتَقَوْا مِنَ اْلمَاءِ مَرُّوْا
عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ. فَقَالُوْا لَوْ اَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيْبِنَا
خَرْقًا وَ لَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا. فَاِنْ يَتْرُكُوْهُمْ وَ مَا
اَرَادُوْا هَلَكُوْا جَمِيْعًا وَ اِنْ اَخَذُوْا عَلَى اَيْدِيْهِمْ
نَجَوْا وَ نَجَوْا جَمِيْعًا. البخارى 3: 111
Dari Nu'man bin Basyir RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan orang yang menegakkan hukum-hukum Allah dan orang yang tidak menthaatinya,
adalah seperti perumpamaan orang-orang yang sama-sama naik dalam
sebuah perahu, sebagian mereka ada yang di bagian atas, dan sebagian
yang lain berada di bawah. Mereka yang berada di bawah apabila
memerlukan air, ia mesti melewati orang-orang yang di atas. Lalu
mereka berpikir, "Seandainya kami melubangi di tempat kami ini, tentu
kami tidak mengganggu orang-orang yang di atas kami". Kalau mereka
membiarkan kehendak orang-orang yang di bawah itu, niscaya mereka
binasa semuanya. Tetapi jika mereka mencegah kehendak orang-orang yang
di bawah itu, maka orang-orang yang di bawah itu akan selamat, dan
selamatlah semuanya". [HR. Bukhari juz 3, hal. 111]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص
قَالَ: مَثَلُ الَّذِى يَرْجِعُ فِى صَدَقَتِهِ كَمَثَلِ اْلكَلْبِ
يَقِيْءُ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى قَيْئِهِ فَيَأْكُلُهُ. مسلم 3: 1240
Dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang menarik kembali sedeqahnya adalah seperti anjing yang muntah, lalu mendekati muntahan itu, lalu dimakannya lagi". [HR. Muslim juz 3, hal. 1240]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ يَقُوْلُ:
سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّمَا مَثَلُ الَّذِى يَتَصَدَّقُ
بِصَدَقَةٍ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى صَدَقَتِهِ كَمَثَلِ اْلكَلْبِ يَقِيْءُ
ثُمَّ يَأْكُلُ قَيْأَهُ. مسلم 3: 1241
Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata : Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan orang yang
bersedeqah dengan suatu sedeqah, kemudian ia menariknya kembali adalah
seperti anjing yang muntah, lalu memakan kembali muntahannya itu".
[HR. Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ قَالَ: اَلْعَائِدُ فِى هِبَتِهِ كَاْلعَائِدِ فِى قَيْئِهِ. مسلم 3: 1241
Dari Ibnu 'Abbas, dari Nabi SAW, beliau
bersabda, "Orang yang menarik kembali pemberiannya itu seperti orang
yang memakan kembali muntahannya". [HR. Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ رَسُوْلِ
اللهِ ص قَالَ: اَلْعَائِدُ فِى هِبَتِهِ كَاْلكَلْبِ يَقِيْءُ ثُمَّ
يَعُوْدُ فِى قَيْئِهِ. مسلم 3: 1241
Dari Ibnu 'Abbas, dari Rasulullah SAW,
beliau bersabda, "Orang yang menarik kembali pemberiannya itu seperti
anjing yang muntah, kemudian memakan kembali muntahannya itu". [HR.
Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيّ ص
قَالَ: مَثَلُ اْلمُنَافِقِ كَمَثَلِ الشَّاةِ اْلعَائِرَةِ بَيْنَ
اْلغَنَمَيْنِ تَعِيْرُ اِلَى هٰذِهِ مَرَّةً وَ اِلىَ هٰذِهِ مَرَّةً.
مسلم 4: 2146
Dari Ibnu 'Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan orang munafiq
adalah seperti kambing yang bingung diantara dua kelompok kambing,
kadang ia bergabung kepada yang ini dan kadang kepada yang itu (ia
tidak tahu yang mana yang ia ikuti)". [HR. Muslim juz 4, hal. 2146]
عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ قَالَ:
سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَثَلُ الَّذِى يُعْتِقُ عِنْدَ
اْلمَوْتِ كَمَثَلِ الَّذِى يُهْدِى اِذَا شَبِعَ. الترمذى 3: 295
Dari Abud Dardaa', ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang memerdekakan (budak) di waktu menjelang kematian adalah seperti orang yang memberi hadiah apabila ia sudah kenyang". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 295]
عَنِ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ
اْلكِلاَبِىّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ ضَرَبَ مَثَلاً
صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا. عَلَى كَنَفَيِ الصّرَاطِ زُوْرَانِ لَهُمَا
اَبْوَابٌ مُفَتَّحَةٌ، عَلَى اْلاَبْوَابِ سُتُوْرٌ، وَ دَاعٍ يَدْعُوْ
عَلَى رَأْسِ الصّرَاطِ وَ دَاعٍ يَدْعُوْ فَوْقَهُ. وَ اللهُ يَدْعُوْ
اِلَى دَارِ السَّلاَمِ وَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ اِلىٰ صِرَاطٍ
مُسْتَقِيْمٍ. وَ اْلاَبْوَابُ الَّتِى عَلَى كَنَفَيِ الصّرَاطِ حُدُوْدُ
اللهِ، فَلاَ يَقَعُ اَحَدٌ فِى حُدُوْدِ اللهِ حَتَّى يَكْشِفَ
السّتْرَ. وَ الَّذِى يَدْعُوْ مِنْ فَوْقِهِ وَاعِظُ رَبّهِ. الترمذى 4:
222، و قال هذا حديث حسن غريب
Dari Nawwaas bin Sam'aan Al-Kilaabiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) jalan yang lurus.
Pada dua tepi jalan itu ada dua dinding, yang pada dinding itu ada
beberapa pintu yang terbuka. Pada pintu-pintu tersebut ada tabir. Dan
ada penyeru yang menyeru di awal jalan, dan ada penyeru yang di
atasnya. Sedangkan Allah menyeru (manusia) ke Darus Salaam (surga), dan
memberi petunjuk pada orang yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus
(QS. Yunus : 25). Adapun pintu-pintu yang berada di kedua tepi jalan itu
adalah batas-batas (larangan) Allah, maka jangan ada seorang pun yang
terjerumus pada batas-batas Allah itu sehingga membuka tabir itu. Ada
pun yang menyeru dari atasnya adalah penasihat (dari) Tuhannya". [HR.
Tirmidzi juz 4, hal. 222, dan ia berkata : Ini adalah hadits hasan gharib]
عَنِ اْلحَارِثِ اْلاَشْعَرِيّ اَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ اللهَ اَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا
بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ اَنْ يَعْمَلَ بِهَا وَ يَأْمُرَ بَنِى اِسْرَائِيْلَ
اَنْ يَعْمَلُوْا بِهَا. وَ اِنَّهُ كَادَ اَنْ يُبْطِئَ بِهَا. قَالَ
عِيْسَى: اِنَّ اللهَ اَمَرَكَ بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ لِتَعْمَلَ بِهَا وَ
تَأْمُرَ بَنِى اِسْرَائِيْلَ اَنْ يَعْمَلُوْا بِهَا. فَاِمَّا اَنْ
تَأْمُرَهُمْ وَ اِمَّا اَنْ آمُرَهُمْ. فَقَالَ يَحْيَى: اَخْشَى اِنْ
سَبَقْتَنِى بِهَا اَنْ يُخْسَفَ بِى اَوْ اُعَذَّبَ. فَجَمَعَ النَّاسَ
فِى بَيْتِ اْلمَقْدِسِ فَامْتَـَلأَ اْلمَسْجِدُ وَ قَعَدُوْا عَلَى
الشَّرَفِ، فَقَالَ: اِنَّ اللهَ اَمَرَنِى بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ اَنْ
اَعْمَلَ بِهِنَّ وَ آمُرَكُمْ اَنْ تَعْمَلُوْا بِهِنَّ. اَوَّلَهُنَّ
اَنْ تَعْبُدُوا اللهَ وَ لاَ تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا. وَ اِنَّ مَثَلَ
مَنْ اَشْرَكَ بِاللهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اشْتَرَى عَبْدًا مِنْ خَالِصِ
مَالِهِ بِذَهَبٍ اَوْ وَرَقٍ فَقَالَ: هٰذِهِ دَارِى وَ هٰذَا عَمَلِى
فَاعْمَلْ وَ اَدّ اِلَيَّ. فَكَانَ يَعْمَلُ وَ يُؤَدّى اِلىَ غَيْرِ
سَيّدِهِ. فَاَيُّكُمْ يَرْضَى اَنْ يَكُوْنَ عَبْدُهُ كَذٰلِكَ؟ وَ اِنَّ
اللهَ اَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ، فَاِذَا صَلَّيْتُمْ فَلاَ
تَلْتَفِتُوْا، فَاِنَّ اللهَ يَنْصَبُ وَجْهَهُ لِوَجْهِ عَبْدِهِ فِى
صَلاَتِهِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ. وَ اَمَرَكُمْ بِالصّيَامِ فَاِنَّ
مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ فِى عِصَابَةٍ مَعَهُ صُرَّةٌ فِيْهَا
مِسْكٌ فَكُلُّهُمْ يُعْجَبُ اَوْ يُعْجِبُهُ رِيْحُهَا وَ اِنَّ رِيْحَ
الصَّائِمِ اَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ اْلمِسْكِ. وَ اَمَرَكُمْ
بِالصَّدَقَةِ، فَاِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ اَسَرَهُ
اْلعَدُوُّ فَاَوْثَقُوْا يَدَهُ اِلَى عُنُقِهِ وَ قَدَّمُوْهُ
لِيَضْرِبُوْا عُنُقَهُ فَقَالَ: اَنَا اَفْدِيْهِ مِنْكُمْ بِاْلقَلِيْلِ
وَ اْلكَثِيْرِ فَفَدَا نَفْسَهُ مِنْهُمْ. وَ اَمَرَكُمْ اَنْ
تَذْكُرُوا اللهَ فَاِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ
اْلعَدُوُّ فِى اَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى اِذَا اَتَى عَلَى حِصْنٍ
حَصِيْنٍ فَاَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ كَذٰلِكَ اْلعَبْدُ لاَ يُحْرِزُ
نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ اِلاَّ بِذِكْرِ اللهِ.
Dari Harits Al-Asy'ariy, bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah menyuruh kepada Yahya bin
Zakariyya dengan lima ajaran, supaya ia melaksanakannya, dan supaya ia
menyuruh kepada bani Israil untuk melaksanakannya. Dan sesungguhnya ia
hampir-hampir malas melaksanakannya. Nabi 'Isa bersabda, "Sesungguhnya
Allah menyuruh kepadamu dengan lima ajaran supaya kamu melaksanakannya
dan supaya kamu menyuruh kepada bani Israil untuk melaksanakannya.
Sekarang kamu yang menyuruh kepada mereka atau aku yang menyuruh kepada
mereka". Nabi Yahya berkata, "Aku takut jika kamu mendahuluiku
dengannya bahwa aku akan dimusnahkan atau disiksa". (Setelah itu) ia
mengumpulkan orang-orang di Baitul Maqdis sehingga masjid itu penuh
sesak dan mereka duduk di serambinya. Kemudian nabi Yahya bersabda,
"(Hai bani Israil) sesungguhnya Allah menyuruh kepadaku dengan lima
ajaran, supaya aku melaksanakannya, dan supaya aku menyuruh kepada
kalian untuk melaksanakannya. Pertama, Kalian supaya menyembah Allah dan jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu. Sesungguhnya perumpamaan orang yang menyekutukan Allah
adalah seperti seorang laki-laki membeli budak dari harta murninya
dengan emas atau perak, lalu ia berkata (kepada budaknya), "Ini
rumahku, dan ini pekerjaanku, maka kerjakanlah dan tunaikanlah tugasmu
untukku". Akan tetapi budak itu mengerjakan dan melaksanakan pekerjaan
yang bukan milik tuannya. Maka siapakah diantara kalian yang rela
apabila budaknya berbuat seperti itu. Kedua, Allah menyuruh
kepada kalian untuk mengerjakan shalat. Maka apabila kalian
melaksanakan shalat, janganlah kalian tengak-tengok, karena sesungguhnya
Allah menghadapkan wajah-Nya kepada wajah hamba-Nya di dalam
shalatnya, selama ia tidak tengak-tengok. Ketiga, Allah menyuruh
kepada kalian berpuasa. Adapun perumpamaannya seperti seorang lelaki
dalam satu kelompok, ia membawa satu kantong berisi minyak wangi, maka
masing-masing orang tadi dibuat terheran-heran, atau baunya
mengherankannya. Dan sesungguhnya bau orang puasa di sisi Allah lebih
harum dari pada minyak wangi. Keempat, Allah menyuruh kepada
kalian untuk bersedeqah. Adapun perumpamaannya, adalah seperti seorang
laki-laki yang ditawan musuh, musuh tadi mengikat tangan ke lehernya,
kemudian mereka mengajukannya untuk dipenggal lehernya, maka sedeqah
tadi berkata, "Saya penebusnya dari kalian", baik sedeqah itu sedikit
atau banyak. Maka sedeqah tadi menebus jiwanya dari mereka. Kelima,
Allah menyuruh kepada kalian untuk selalu dzikir ingat kepada Allah.
Adapun perumpamaannya adalah seperti seorang laki-laki yang dikejar
musuh di belakangnya dengan cepat, sehingga ketika ia sampai di benteng
yang kokoh, maka ia berlindung dari musuh. Seperti itulah seorang
hamba, ia tidak bisa menjaga dirinya dari syaithan, kecuali dengan
dzikir kepada Allah".
قَالَ النَّبِيُّ ص: وَ اَنَا
آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ. اَللهُ اَمَرَنِى بِهِنَّ اَلسَّمْعِ وَ الطَّاعَةِ
وَ اْلجِهَادِ وَ اْلهِجْرَةِ وَ اْلجَمَاعَةِ، فَاِنَّهُ مَنْ فَارَقَ
اْلجَمَاعَةَ قِيْدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ اْلاِسْلاَمِ مِنْ
عُنُقِهِ اِلاَّ اَنْ يُرَاجِعَ. وَ مَنْ اِدَّعَى دَعْوَى
اْلجَاهِلِيَّةِ فَاِنَّهُ مِنْ جُثَيْ جَهَنَّمَ. فَقَالَ رَجُلٌ: يَا
رَسُوْلَ اللهِ، وَ اِنْ صَلَّى وَ صَامَ؟ قَالَ: وَ اِنْ صَلَّى وَ
صَامَ. فَادْعُوْا بِدَعْوَى اللهِ الَّذِى سَمَّاكُمُ اْلمُسْلِمِيْنَ
اْلمُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ. الترمذى 4: 225، هذا حديث حسن صحيح غريب
Nabi SAW bersabda, "Aku juga menyuruh
kepada kepada kalian dengan lima (perkara). Allah telah menyuruh
kepadaku dengan lima itu, yaitu mendengar, taat, jihad, hijrah dan
berjama'ah, karena barangsiapa yang meninggalkan jama'ah walau hanya
sejengkal berarti ia telah melepas buhul Islam dari lehernya, kecuali
ia mau kembali. Dan barangsiapa menyeru kepada seruan jahiliyah, maka
orang itu termasuk ahli neraka". Seorang laki-laki bertanya, "Meskipun
ia shalat dan berpuasa?". Rasulullah SAW bersabda, "Meskipun ia shalat
dan berpuasa. Maka serulah kepada seruan Allah, yang Allah telah
menamakan kalian orang-orang muslim, orang-orang mukmin, hamba-hamba
Allah". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 225, hadits hasan shahih gharib]
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar