Minggu, 28 September 2014

Pengagungan dan penghormatan pada Rasul tidak hanya saat hidup saja

PENGHORMATAN DAN PENGAGUNGAN KPD RASULULLOH TDK TERBATAS SAAT HIDUP SAJA
Dinukil dari kitab As Syifa Bita'riifi Huquqil Mustofa karangan Al Qodhi 'Iyadh
الفصل الثالث : حرمته ، وتوقيره - صلى الله عليه وسلم -
واعلم أن حرمة النبي - صلى الله عليه وسلم - بعد موته ، وتوقيره ، وتعظيمه لازم كما كان حال حياته ، وذلك عند ذكره - صلى الله عليه وسلم - ، وذكر حديثه ، وسنته ، وسماع اسمه ، وسيرته ، ومعاملة آله ، وعترته ، وتعظيم أهل بيته ، وصحابته .
fasal ketiga tentang menghormat dan mengagungkan rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam
ketahuilah bahwa sesungguhnya penghormatan dan pengagungan terhadap Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam stelah wafatnya Beliau adalah wajib sebagaimana keadaan Beliau masih hidup. yaitu ketika beliau disebut dan juga hadisnya, sunnahnya, mendengar namanya, sejarahnya, ketika bermuamalah dgn kluarganya, keturunannya dan jg mengagungkan ahlul bait dan jg para shohabatnya.
وقال أبو إبراهيم التجيبي : واجب على كل مؤمن متى ذكره ، أو ذكر عنده أن يخضع ، ويخشع ، ويتوقر ، ويسكن من حركته ، ويأخذ في هيبته ، وإجلاله بما كان يأخذ به نفسه لو كان بين يديه ، ويتأدب بما أدبنا الله به .
قال القاضي أبو الفضل : وهذه كانت سيرة سلفنا الصالح ، وأئمتنا الماضين - رضي الله عنهم - .
syeh abu ibrahim at tujiby berkata, " wajib bagi setiap orang yg beriman ketika menyebut nama Rasululloh , atau nama beliau disebut di sampingnya yaitu tunduk , khusyu' , menghormat , tenang dari gerakan dan jg merasakan wibawanya Rasul, mengagungkan beliau sebagaimana jika beliau ada dihadapannya , dan jg bertatakrama sebagaimana Allah mengajarkan tatakrama thd kita."
al qodhi abul fadl berkata, " seperti itulah yg dilakukan oleh salafus sholeh zaman dulu dan juga para imam yg telah lalu."
semoga Allah meridhoi mereka.
ابن حميد ، قال : ناظر أبو جعفر أمير المؤمنين مالكا في مسجد رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ، فقال له مالك : يا أمير المؤمنين ، لا ترفع صوتك في هذا المسجد ، فإن الله - تعالى - أدب قوما فقال : لا ترفعوا أصواتكم فوق صوت النبي [ الحجرات : 2 ] الآية .
ومدح قوما فقال : إن الذين يغضون أصواتهم عند رسول الله [ الحجرات : 3 ] الآية .
وذم قوما فقال : إن الذين ينادونك من وراء الحجرات أكثرهم لا يعقلون [ الحجرات : 4 ] الآية . وإن حرمته ميتا كحرمته حيا .
ibnu humaid berkata,
" suatu kali amirul mukminin abu jakfar berdiskusi dgn imam malik di masjidnya Rasululloh shollallohu alaihi wasallam, kemudian imam malik berkata kpd abu jakfar,
" wahai amirul mukminin, janganlah engkau keraskan suaramu di masjid ini, karena sesungguhnya Allah telah mengajari adab thd suatu kaum ,
Allah berfirman dalam surat al hujrot ayat 2 " janganlah kalian angkat suara kalian melebihi suaranya nabi "
dan Allah jg memuji suatu kaum dgn firman-Nya dalam surat al hujrot ayat 3 " sesungguhnya orang2 yg merendahkan suaranya disamping Rasululloh ".
dan Alah jg mencela suatu kaum dalam surat al hujrot ayat 4 " sesungguhnya orang2 yg memanggilmu dari belakang bilik2 kebanyakan mereka tdk berakal "
dan sesungguhnya menghormati beliau setelah meninggal itu sama seperti menghormati beliau shollallohu 'alaihi wasalam ketika masih hidup."
فاستكان لها أبو جعفر ، وقال : يا أبا عبد الله ، أستقبل القبلة ، وأدعو أم أستقبل رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ؟
kemudian abu jakfar menjadi tunduk sebab keterangan tsb dan berkata,
" wahai abu abdillah (julukan utk imam malik) apakah aku harus menghadap ke qiblat kemudian aku berdoa ataukah aku harus menghadap ke Rasululloh shollallohu alaihi wasallam ? "
فقال : ولم تصرف وجهك عنه ، وهو وسيلتك ، ووسيلة أبيك آدم - عليه السلام - إلى الله - تعالى - يوم القيامة بل استقبله ، واستشفع به ، فيشفعه الله ، قال الله - تعالى - : ولو أنهم إذ ظلموا أنفسهم [ النساء : 64 ] الآية .
maka imam malik menjawab,
" dan janganlah kau palingkan wajahmu dari nabi , Beliau adalah wasilahmu, dan jg wasilahnya bapakmu nabi Adam alaihis salaam kepada Allah ta'ala pada hari kiamat, tapi menghadaplah kepada beliau dan mintalah syafaatnya shollalallohu alaihi wasallam maka Allah akan memberikan syafaatnya ,
Allah berfirman dalam surat an nisa' ayat 64 " Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

wallohu a'lam.

كتاب الشفا بتعريف حقوق المصطفى
للقاضي عياض بن موسى اليحصبي السبتي المغربي
# pemilik kitab khulashotul kalam mengatakan ,
" sesungguhnya kisah diatas jg di riwayatkan oleh as subki dalam kitabnya syifaus saqom fi ziaroti khoiril anam, as samhudi dalam kitab khulasotul wafa, al qostolani dalam kitab mawahibul laduniyah dan jg ibnu hajar dalam kitab tuhfatuz zawar dan kitab al jauharul munadzdom."
ibnu hajar dalam kitab jauharul munaddzdom berkata, " riwayat tsb dari imam malik datang dgn sanad yg shohih dan tdk ada yg membantahnya."
az zarqoni dalam kitab sarah al mawahib berkata, " ibnu fahd jg meriwayatkan kish tsb dgn sanad yg baik, al qodhi iyadh meriwayatkannya dlm kitab as syifa dgn sanad yg shohih dan rijalnya tsiqoh dan dalam sanad tersebut tdk ada yg palsu ataupun bohong."

wallohu a'lam.

" ALLAHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar