Minggu, 14 September 2014

Kisah Mujizat Nabi SAW

Diantara para nabi dan rasul yang paling banyak memiliki mukjizat adalah Rasulullah SAW. Salah satunya adalah tubuh Rasulullah SAW yang dilindungi petir ketika handak dibunuh.

Kisahnya
Pada zaman Rasulullah SAW, tidak sedikit sahabat yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri tentang kehebatan mukjizat beliau yang spektakuler adalah tubuhnya memancarkan nyala api dan petir sebagai tameng dari serangan lawan yang hendak membunuhnya.

Dikisahkan, Rasulullah SAW berangkat menuju medan Perang Hunain. Diantara yang ikut serta dalam pasukan kafir, ada seorang lelaki yang bernama Syaibah bin Usman bin Thalhah, yang ayah dan pamannya terbunuh dalam Perang Uhud. Oleh karena itu, keikutsertaan Syaibah dalam Perang Hunain adalah untuk membalas dendam atas kematian bapak dan pamannya di Perang Uhud.

Memancarkan Petir
Sasaran utama Syaibah adalah membunuh Rasulullah SAW. Ketika Syaibah mengetahui Rasulullah SAW turut serta dengan pasukan Islam dalam Perang Hunain, dirinya pun ikut bergabung dengan pasukan kafirQuraisy menuju suku Hazawin. Harapannya bila perang sudah berkecamuk, dirinya akan mencari kesempatan dan menunggu saat yang tepat untuk membunuh Rasulullah SAW. Dengan demikian, dirinya dapat menyelesaikan balas dendam kaum kafir Quraisy terhadap Rasulullah SAW.


Syaibah telah memperhitungkan rencananya dengan matang agar jangan sampai gagal. Pedangnya pun dibawa dan telah diasah tajam hingga nanti dapat sekali tebas kepala Rasulullah SAW langsung pisah dari badannya. Hari yang ditunggu pun tiba. Perang sedang berkecamuk dengan hebatnya dan Syaibah terus mengintai gerak gerik Rasulullah SAW karena dialah sasaran utamanya.

Akhirnya, tibalah saat yang ditunggu oleh Syaibah. Sebab di saat orang-orang Islam prak poranda dan bercerai berai oleh serangan gencar pasukan panah kaum kafir yang bertubi-tubi, membuat pasukan Islam tak mampu melindungi Rasulullah SAW. Maka, Syaibah langsung mengeluarkan pedangnya sambil mendekati Rasulullah SAW. Setelah mendekat, serangan pun dilancarkan.

Tiba-tiba saja ada nyala api keluar daru tubuh Rasulullah SAW seperti petir yang menyambar-nyambar dan nyaris menyambar wajah Syaibah. Petir itu seakan melindungi tubuh Rasulullah SAW dari serangan Syaibah. Melihat kejadian itu, Syaibah langsung menutup wajahnya karena rasa takut. Dirinya pun langsung berlari menjauhi Rasulullah SAW. Namun justru Rasul memanggil Syaibah,"Wahai Syaibah, datanglah kemari," ujar Rasulullah SAW.

Membela Rasulullah SAW
Dengan perasaan takut, Syaibah pun mendekat. Rasulullah SAW lalu meletakkan tangannya di dada Syaibah. Rupanya beliau mengerti kalau Syaibah ketakutan dan gemetaran. Beliau mengusap-usap dada Syaibah seraya berdoa,
"Y Allah, lindungilah dia dari bisikan setan."

Pada saat itu juga, tak ada yang lebih dicintai oleh telinga, mata, dan segenap jiwa Syaibah kecuali Rasulullah SAW. Perasaan benci dan dendam kepada Rasulullah SAW tiba-tiba saja sirna berganti kecintaan yang luar biasa hebatnya.

"Mari ikut berjuang bersama kami, "kata Rasulullah SAW.
Syaibah langsung berdiri tegak di hadapan Rasulullah SAW. Syaibah lantas melancarkan serangan balik menghantam kaum kafir yang memusuhi Rasulullah SAW dan para sahabat-sahabatnya.

Dari kitab durratun nasihin

MU'JIZAT AIR LUDAH NABI Shollallohu Alaihi Wasallam.

Dinukil dari kitab Khosoisul Kubro Imam Suyuti.

عَن وَائِل بن حجر قَالَ أُتِي النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بِدَلْو من مَاء فَشرب من الدَّلْو ثمَّ صب فِي الْبِئْر أَو قَالَ ثمَّ مج فِي الْبِئْر ففاح مِنْهَا مثل رَائِحَة الْمسك

dari Wail bin Hajar berkata:
" didatangkan kepada Nabi shollallohu alaihi wasallam sebuah timba berisi air maka Nabi meminumnya dari timba tsb kemudian (sisa airnya) di tuangkan kedalam sumur ."
atau Wail berkata : " kemudian nabi meludah di dalam sumur maka tercium bau semerbak dari sumur seperti baunya minyak misik."
( HR. Ahmad, Ibnu Majah, Albaihaqy dan Abu Nu'aim.)

عَن انس ان النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بزق فِي بِئْر فِي دَاره فَلم يكن بِالْمَدِينَةِ بِئْر أعذب مِنْهَا

dari Anas sesungguhnya Nabi shollalohu alaihi wasallam meludah didalam sumur di rumahnya maka tiadalah sumur dimadinah yg lebih manis dan segar airnya daripada sumur tsb."
(HR. Abu Nu'aim)

عَن رزينة مولاة رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم ان رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم يَوْم عَاشُورَاء كَانَ يَدْعُو برضعائه ورضعاء ابْنَته فَاطِمَة فيتفل فِي أَفْوَاههم وَيَقُول للأمهات لَا ترضعنهم الى اللَّيْل فَكَانَ رِيقه يجزيهم

dari Ruzainah budak yg dimerdekakan oleh Rosululloh shollallohu alaihi wasallam sesungguhnya Rasululloh shollallohu alaihi wasallam pada hari 'asyuro' biasanya memanggil bayi2 yg sesusuan dengannya dan bayi2 yg sesusuan dengan putrinya fatimah kemudian Rasul meludahi mulut2 mereka dan Rasul berkata kpd ibu2 yg menyusui mereka :
" janganlah kalian menyusui mereka sampai malam."
maka ludah Rasulpun sudah mencukupi bagi mereka.
( HR.Albaihaqi dan Abu Nu'aim)

عَن أبي امامة أَن امْرَأَة بذئة اللِّسَان جَاءَت الى النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَهُوَ يَأْكُل قديدا فَقَالَت أَلا تطعمني فناولها مِمَّا بَين يَدَيْهِ قَالَت لَا إِلَّا الَّذِي فِي فِيك فَأخْرجهُ فَأَعْطَاهَا فألقته فِي فمها فأكلته فَلم يعلم من تِلْكَ الْمَرْأَة بعد ذَلِك الْأَمر الَّذِي كَانَت عَلَيْهِ من البذاءة والذرابة

dari Abu Umamah sesungguhnya seorang perempuan yg lisanya suka berkata2 kotor mendatangi Nabi shollallohu alaihi wasalam ketika itu beliau sedang memakan dendeng, kemudian perempuan tsb berkata:
" sudikah engkau memberikan makanan kpdku "
kemudian Rasul memberikan dendeng yg ada di tangannya.
perempuan berkata : " bukan yg itu, yg ada dimulutmu saja."
kemudian Rasul mengeluarkannya dan memberikannya kepada perempuan tsb, kemudian perempuan tsb memakan dendeng itu.
maka setelah kejadian itu tdk pernah diketahui lagi bahwa perempuan tsb dulunya pernah berkata2 kotor dan keji.
(HR. At tabrani)

عَن أبي عبيد النَّحْوِيّ ان عَامر بن كريز أَتَى بِابْنِهِ عبد الله النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَهُوَ ابْن خمس سِنِين فتفل فِي فِيهِ فَكَانَ لَو قدح حجرا أماهه يَعْنِي يخرج من الْحجر المَاء من بركته

dari Abu Ubaid An nahwi sesungguhnya Amir bin Kuraiz datang dengan membawa anaknya Abdulloh kepada Nabi shollallohu alaihi wasallam saat itu anaknya berumur lima tahun, kemudian Nabi meludah di mulutnya .
maka jadilah anak tsb jika melubangi batu maka keluar airnya sebab berkahnya Nabi shollallohu alaihi wasallam.
(HR.Albaihaqy)

عَن ابي جَعْفَر قَالَ بَيْنَمَا الْحسن مَعَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم إِذْ عَطش فَاشْتَدَّ ظمأه فَطلب لَهُ النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم مَاء فَلم يجد فَأعْطَاهُ لِسَانه فمصه حَتَّى رُوِيَ

dari Ja'far berkata:
" ketika Al hasan bersama Rasululloh shollallohu alaihi wasallam merasa kehausan dengan kehausan yg sangat maka Nabi mencarikan air utknya tapi tdk menemukan kemudian Nabi memberikan lisannya dan al hasanpun menghisap lisan tsb hingga merasa puas (tdk haus lagi)"
(HR. Ibnu Asakir)

الخصائص الكبرى
السيوطي

Tidak ada komentar:

Posting Komentar