Sabtu, 10 Januari 2015

Menuduh syirik maka dialah yang syirik

Diantara ciri khas ajaran wahabi adalah selalu
melihat amalan orang lain dengan penuh
prasangka dengan tuduhan syirik, bid'ah, sesat,
hingga kafir. Mereka dengan mudah
menghukuminya dengan prasangka-prasangka
buruk seperti itu. Orang tahlilan dianggap bid'ah,
ziarah kubur syirik, tawassul syirik, maulidan
bid'ah, menyelenggarakan haul syirik, dan lain
sebagainya.
Mari kita lihat hadits Sahih Nabi SAW berikut yang
juga telah disahihkan syaikh Albani yang isinya
justeru membungkam mulut wahabi yang gemar
menuduh syirik:
ﺇﻥ ﺃﺧﻮﻑ ﻣﺎ ﺃﺧﺎﻑ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﺘﻲ ﺭﺟﻞ ﺣﻤﻞ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺣﺘﻰ
ﺭﺋﻴﺖ ﺑﻬﺠﺘﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻛﺎﻥ ﺭﺩﺀﺍً ﻟﻺﺳﻼﻡ ﻏﻴﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ
ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻨﺰﻋﻪ ﻭﺭﺍﺀ ﻇﻬﺮﻩ ﻭﺣﻤﻞ ﺍﻟﺴﻼﺡ ﻋﻠﻰ ﺟﺎﺭﻩ ﻭﺭﻣﺎﻩ
ﺑﺎﻟﺸﺮﻙ، ﻗﻴﻞ ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﻭﻟﻰ ﺑﺎﻟﺸﺮﻙ ﺍﻟﺮﺍﻣﻲ ﺃﻡ
ﺍﻟﻤﺮﻣﻲ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺍﻣﻲ
ﻭﻗﺪ ﺻﺤﺢ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍ ﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ ﻓﺮﺍﺟﻊ
ﻛﻼﻣﻪ ﻓﻴﻬﺎ
" Sesungguhnya sesuatu yang aku takutkan atas
kalian adalah seorang laki-laki yang membaca al-
Qur'an, sehingga setelah ia kelihatan indah karena
al-Qur'an dan menjadi penolong agama Islam, ia
merubahnya pada apa yang telah menjadi
kehendak Allah. Ia melepaskan dirinya dari al-
Qur'an, melemparnya ke belakang dan menyerang
tetangganya dengan pedang dengan alasan telah
syirik.” Aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, siapakah
di antara keduanya yang lebih berhak
menyandang kesyirikan, yang dituduh syirik atau
yang menuduh?” Beliau menjawab: “Justru orang
yang menuduh syirik [yang lebih berhak
menyandang kesyirikan ". (Sahih Ibnu Hibban
1/282)...kasian sekali pengikut pak wahab di indonesia..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar