Selasa, 03 Februari 2015
Nabi juga diutus untuk para Jin
Menurut mayoritas ulama para Rasul hanya terdiri dari bangsa manusia, sedang dari bangsa jin menurut Ibn Abbas terdapat istilahnya nudzur (jin yang memberi peringatan pada kaumnya dengan ajaran yang dia peroleh dari seorang Rosulnya bangsa manusia). Sedikit uraiannya sebagai berikut :
{يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْأِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ} أي يوم نحشرهم نقول لهم ألم يأتكم رسل فحذف ؛ فيعترفون بما فيه افتضاحهم. ومعنى {مِنْكُمْ} في الخلق والتكليف والمخاطبة.
ولما كانت الجن ممن يخاطب ويعقل قال : {مِنْكُمْ} وإن كانت الرسل من الإنس وغلب الإنس في الخطاب كما يغلب المذكر على المؤنث. وقال ابن عباس : رسل الجن هم الذين بلغوا قومهم ما سمعوه من الوحي ؛ كما قال : {وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ} [الأحقاف : 29]. وقال مقاتل والضحاك : أرسل الله رسلا من الجن كما أرسل من الإنس. وقال مجاهد : الرسل من الإنس ، والنذر من الجن ؛ ثم قرأ {إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ} [الأحقاف : 29]. وهو معنى قول ابن عباس ، وهو الصحيح على ما يأتي بيانه في "الأحقاف". وقال الكلبي : كانت الرسل قبل أن يبعث محمد صلى الله عليه وسلم يبعثون إلى الإنس والجن جميعا.
قلت : وهذا لا يصح ، بل في صحيح مسلم من حديث جابر بن عبدالله الأنصاري قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "أعطيت خمسا لم يعطهن نبي قبلي كان كل نبي يبعث إلى قومه خاصة وبعثت إلى كل أحمر وأسود" الحديث. على ما يأتي بيانه في "الأحقاف". وقال ابن عباس : كانت الرسل تبعث إلى الإنس وإن محمدا صلى الله عليه وسلم بعث إلى الجن والإنس ؛ ذكره أبو الليث السمرقندي. وقيل : كان قوم من الجن : استمعوا إلى الأنبياء ثم عادوا إلى قومهم وأخبروهم ؛ كالحال مع نبينا عليه السلام. فيقال لهم رسل الله ، وإن لم ينص على إرسالهم.
“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri” (QS. 6:130)
Karena bangsa Jin juga golongan berakal dan dikhitobi (terkena hukum) maka dikatakan dalam ayat diatas dengan “minkum” dari golongan kamu sendiri, meskipun para rasul adanya dari kalangan manusia bangsa manusia ditaghlib (dimenangkan) dalam ayat diatas sebagaimana biasa ditaghlibnya isim mudzakar (laki-laki) atas isim muannats (perempuan).
Ibn Abbas berkata “Rasul dari kalangan jin adalah mereka yang menyampaikan pada kaum mereka wahyu yang mereka dengarkan dari para rasul manusia” sebagaimana firman Allah “mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan”. (QS. 46:29)…..
Nabi Muhammad bersabda “Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan pada nabi sebelumku, adalah nabi sebelumku diutus sebatas kaumnya sedang aku diutus pada setiap yang merah dan hitam” (HR. Muslim)
Ibn Abbas berkata “Adalah para rasul di utus pada bangsa manusia dan sesungguhnya Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam diutus pada bangsa jin dan manusia” (dituturkan oleh Abu Laits as-samarqandy)
Dikatakan “Adalah kaum jin mendengarkan wahyu dari para nabi kemudian mereka kembali memberitahukan pada kaumnya seperti keadaan pada nabi kita alaihis salam, kemudian mereka disebut utusan Allah meskipun tidak tertetapkan dalil nash atas kerasulan mereka”. [ Al-Jaami’ li Ahkaam al-Quraan VII/87 ].
{ يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ } أي: من جملتكم. والرسل من الإنس فقط، وليس من الجن رسل، كما [قد] (1) نص على ذلك مجاهد، وابن جُرَيْج، وغير واحد من الأئمة، من السلف والخلف.
وقال ابن عباس: الرسل من بني آدم، ومن الجن نُذُر.
وحكى ابن جرير، عن الضحاك بن مُزاحم: أنه زعم أن في الجن رسلا واحتج بهذه الآية الكريمة وفي الاستدلال بها على ذلك نظر؛ لأنها محتملة وليست بصريحة، وهي -والله أعلم -كقوله [تعالى] (2) { مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ . بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لا يَبْغِيَانِ } إلى أن قال: { يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ } [الرحمن : 19 -22] ، ومعلوم أن اللؤلؤ والمرجان إنما يستخرج (3) من الملح (4) لا من الحلو. وهذا واضح، ولله الحمد. وقد نص هذا الجواب بعينه ابن جرير (5) .
والدليل على أن الرسل إنما هم من الإنس قوله تعالى: { إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ [وَأَوْحَيْنَا ] } (6) إلى أن قال: { رُسُلا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ [بَعْدَ الرُّسُلِ (7) ] } [النساء : 163 -165] ، وقال تعالى عن إبراهيم: { وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ } [العنكبوت : 27] ، فحصر النبوة والكتاب بعد إبراهيم في ذريته، ولم يقل أحد من الناس: إن النبوة كانت في الجن قبل إبراهيم الخليل [عليه السلام] (8) ثم انقطعت عنهم ببعثته. وقال تعالى: { وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الأسْوَاقِ } [الفرقان : 20] ، وقال [تعالى] (9) : { وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى } [يوسف : 109] ، ومعلوم أن الجن تبع للإنس في هذا الباب؛ ولهذا قال تعالى إخبارًا عنهم: { وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ . قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنزلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ * يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ * وَمَنْ لا يُجِبْ دَاعِيَ اللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي الأرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُونِهِ أَولِيَاءُ أُولَئِكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ } [الأحقاف : 29 -32] .
“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri” (QS. 6:130) artinya dari golongan kamu sendiri, rasul-rasul (para utusan) dari bangsa manusia saja, bangsa jin tidak memiliki para utusan seperti apa yang telah ditetapkan menjadi nash oleh Imam Mujahid, Ibn Juraij dan ulama-ulama lain baik kuno maupun modern.
Ibn Abbas berkata “Rosul dari keturunan anak Adam sedangkan dari bangsa Jin terdapat NUDZUR (jin yang memberi peringatan pada kaumnya dengan ajaran yang dia peroleh dari seorang Rosulnya bangsa manusia)
Ibn Jariir menceritakan dari ad-Dhahaak Bin Muzaakhim “Bangsa Jin juga terdapat rosul” berdasarkan firman Allah “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan marjan” (QS. 55:19-22), sandaran dengan dalil ini perlu pertimbangan sebab dalilnya masih ihtimal (mirip-mirip) tidak jelas sama sekali.
Sedang dalil yang menunjukkan rasul hanya dari bangsa manusia adalah firman-firman Allah Ta’aala :
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
(Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 4:163-165).
2. Dan Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yaqub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, (QS. 29:27) dalam ayat ini Allah membatasi bahwa kenabian dan al-kitab setelah Ibrahim As. Hanya diberikan pada keturunannya, dan tidak seorangpun yang menyatakan adanya nubuwwah dari bangsa jin yang kemudian terputus dengan kenabiaannya Ibrahim AS.
3. Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. (QS. 25:20).
4. Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. (QS. 12:109).
Dan sudah diketahuai bersama bahwa jin dalam hal ini selalu mengikuti terhadap manusia, Allah berfirman : “Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata".(46:29-32). [ Tafsiir Ibn Katsiir III/340 ].
Wallaahu A'lamu Bis Showaab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar