9. (ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala
bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".
Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa perang Badar, yaitu ketika
Rasulullah saw merasa sangat was-was dan khawatir akan pasukan beliau.
Saat itu, kaum muslimin jumlahnya sangat sedikit dengan perbekalan dan
kendaraan perang, serta persenjataan yang sangat minim. Mereka harus
berhadapan dengan musuh, kaum musyirikin Quraisy, dengan jumlah yang
jauh lebih banyak, dengan perbekalan, kendaraan, serta persenjataan yang
sangat memadai. Ketidakseimbangan yang menakutkan ini mendorang beliau
untuk secara khusus memohon kepada Allah. Adapun perbandingan antara
jumlah pasukan muslimin dan pasukan kafirin dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Muslimin
Kafirin
Pasukan
319
1000
Pasukan berkuda
2
300
Pasukan pakai unta
70
700
Perlu diketahui, misi utama Rasulullah saw dalam perang Badar adalah
mengepung dan memotong perekonomian Quraisy. Rasulullah saw telah
berusaha secara terus-menerus untuk menghambat semua jalur perdagangan
Quraisy, karena jika secara ekonomi Quraisy dapat dilemahkan maka secara
militer pun akan dapat dilemahkan.
Pada hari kedua belas bulan
Ramadhan tahun kedua Hijiriyah, Rasulullah saw mengetahui bahwa kafilah
dagang Quraisy datang dari Syam, lalu Nabi saw bersabda pada kaum
muslimin yang ada di sisinya:
وقال: " هَذِهِ عِيْرُ قُرَيْشِ فِيْهَا أَمْوَالُهُمْ، فَاخَرِّجُوا إِلَيْهَا لَعَلَّ اللهَ يَنْفَلِكُمُوْهَا ".
Ini adalah kafilah dagang Quraisy yang membawa harta kekayaan mereka,
keluarlah kepadanya, mudah-mudahan Allah menjadikannya sebagai rampasan
bagi kalian.
السيرة النبوية لابن كثير - ج 2 / ص 381
Saat itu kafilah di bawah pimpinan Abu Sufyan, membawa barang
perdagangan dan membawa harta kekayaan yang sangat banyak, 1000 ekor
unta dan 50.000 dinar emas. Tetapi dengan kepintaran Abu Sufyan, mereka
bisa lolos dari kepungan kaum muslimin. Bahkan mereka dapat membawa
bantuan pasukan dari Makkah. Selanjutnya Abu Sufyan memerintahkan
pasukan untuk kembali karena kafilah sudah lolos dari kepungan Muhammad
dan kawan-kawan.
Tetapi Abu Jahal dengan kesombongannya berkata:
فَقَالَ أَبُو جَهْلِ بْنُ هِشَامٍ وَاَللّهِ لَا نَرْجِعُ حَتّى نَرِدَ
بَدْرًا - وَكَانَ بَدْرٌ مَوْسِمًا مِنْ مَوَاسِمِ الْعَرَبِ ، يَجْتَمِعُ
لَهُمْ بِهِ سُوقٌ كُلَّ عَامٍ - فَنُقِيمُ عَلَيْهِ ثَلَاثًا ،
فَنَنْحَرُ الْجُزُرَ الْعَرَبُ وَبِمَسِيرِنَا وَجَمْعِنَا ، فَلَا
يَزَالُونَ يَهَابُونَنَا أَبَدًا بَعْدَهَا ، فَامْضُوا .
Demi Allah
kita tidak akan kembali sebelum kita sampai di Badar. Dahulu Badar
merupakan pasar tahunan orang-orang Arab, kemudian kita tinggal di sana
selama tiga hari, lalu kita menyembelih binatang sembelihan, pesta
makanan, minum khomar, para biduaniata menyanyikan lagu untuk kita, dan
orang-orang Arab akan mendengar kita, mendengar perjalanan dan himpunan
kita, sehingga mereka akan senantiasa takut kepada kita sesudah
peristiwa ini, karena itu majulah terus.
سيرة ابن هشام - (ج 1 / ص 618)
صحيح مسلم - (ج 5 / ص 156)
4687 - حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِىِّ حَدَّثَنَا ابْنُ
الْمُبَارَكِ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ حَدَّثَنِى سِمَاكٌ
الْحَنَفِىُّ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ حَدَّثَنِى عُمَرُ
بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ لَمَّا كَانَ يَوْمُ بَدْرٍ ح وَحَدَّثَنَا
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ - وَاللَّفْظُ لَهُ - حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ
الْحَنَفِىُّ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنِى أَبُو
زُمَيْلٍ - هُوَ سِمَاكٌ الْحَنَفِىُّ - حَدَّثَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عَبَّاسٍ قَالَ حَدَّثَنِى عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ لَمَّا كَانَ
يَوْمُ بَدْرٍ نَظَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِلَى
الْمُشْرِكِينَ وَهُمْ أَلْفٌ وَأَصْحَابُهُ ثَلاَثُمِائَةٍ وَتِسْعَةَ
عَشَرَ رَجُلاً
Dari Umar bin Khotob ia berkata, ketika perang Badar,
Rasulullah saw melihat jumlah kaum musyrikin berjumlah seribu orang,
sedang sahabatnya berjumlah tiga ratus sembilan belas orang,
فَاسْتَقْبَلَ نَبِىُّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْقِبْلَةَ ثُمَّ
مَدَّ يَدَيْهِ فَجَعَلَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ « اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِى مَا
وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ إِنْ تَهْلِكْ
هَذِهِ الْعِصَابَةُ مِنْ أَهْلِ الإِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِى الأَرْضِ ».
فَمَازَالَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ مَادًّا يَدَيْهِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
حَتَّى سَقَطَ رِدَاؤُهُ عَنْ مَنْكِبَيْهِ
Maka Nabiullah menghadap
ke kiblat dan mengangkat tangannya, serta mulailah ia berdoa kepada
Rabbnya. Ya Allah penuhilah janjimu kepadaku, ya Allah berikanlah apa
yang telah engkau janjikan itu, ya Allah jika kelompok ahli Islam ini
musnah, engkau tidak akan disembah lagi di bumi ini, maka terus menerus
beliau berdoa kepada rabb-Nya seraya mengangkat kedua tangannya dan
menghadap ke kiblat sampai bajunya melorot jatuh dari kedua pundaknya.
فَأَتَاهُ أَبُو بَكْرٍ فَأَخَذَ رِدَاءَهُ فَأَلْقَاهُ عَلَى
مَنْكِبَيْهِ ثُمَّ الْتَزَمَهُ مِنْ وَرَائِهِ. وَقَالَ يَا نَبِىَّ
اللَّهِ كَذَاكَ مُنَاشَدَتُكَ رَبَّكَ فَإِنَّهُ سَيُنْجِزُ لَكَ مَا
وَعَدَكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ (إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ
فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّى مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ
مُرْدِفِينَ) فَأَمَدَّهُ اللَّهُ بِالْمَلاَئِكَةِ
Abu Bakar
mendatanginya dan mengambil bajunya dan mengenakannya kembali kepada
kedua pundak beliau dan menguatkan baju itu dari belakang, sambil
berkata, Wahai Nabi Allah telah sedemikian rupa permohonanmu, kepada
Rabbmu, niscaya ia akan memenuhi janjinya kepadamu, maka Allah
menurunkan ayat tersebut di atas.
Perlu ditegaskan di sini bahwa
yang berdoa istighosah itu hanya Rasululah saw sendiri. Padahal pada
waktu itu, Abu Bakar berada pada kemah yang sama dan Abu Bakar tidak
turut beristighosah.
سنن سعيد بن منصور - (ج 2 / ص 312)
2872 - حدثنا سعيد قال : حدثنا يعقوب بن عبد الرحمن عن أبيه عن عبيد الله
بن عبد الله قال : لَمَّا كَانَ يَوْمَ بَدْرٍ فَنَظَرَ رسول الله صلى الله
عليه و سلم إِلَى الْمُشْرِكِيْنَ وتَكَاثُرِهِمْ وَنَظَرَ إِلَى
الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَقَلَّهُمْ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ وَقَامَ أَبُوْ
بَكْرٍ عَنْ يَمِيْنِهِ
Dari Ubaidillah bin Abdullah ia mengatakan,
ketika hari perang badar, Rasulullah saw melihat musyrikin dan banyaknya
jumlah mereka dan melihat kaum muslimin dan menganggap mereka terlalu
sedikit, lalu beliau sholat dua rakaat dan berdirilah Abu bakar di
sebelah kanannya.
فَقَالَ رسول الله صلى الله عليه و سلم فِي
صَلاتِهِ : اللهم لا تَوَدَّعْ مِنِّي اللهم لا تَخْذُلْنِي اللهم لا
تَتِرَّنِي اللهم أَنْشُدُكَ مَا وَعَدْتَنِي اللهم إِنْ يَهْزَمُ هَذَا
الْجَمْعُ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ هَذَا الْجَمْعُ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ لاَ
تُعْبَدُ أَبَدًا
Rasulullah saw berdoa di dalam sholatnya, Ya Allah
janganlah engkau meninggalkan aku, ya Allah janganlah engkau hinakan
aku, ya Allah janganlah engkau aniaya aku, ya allah aku memohon janjimu
padaku jika kelompok musyrikin menghancurkan kelompok muslimin engkau
tidak akan disembah di muka bumi ini selamanya.
فَقَالَ أَبُوْ
بَكْرٍ : أَلْحَفْتَ والله بأبي أَنْتَ وَأُمِّي واللهِ لاَ يَتَوَدَّعُ
مِنْكَ وَلاَ يَخْذُلُكَ وَلاَ يَتْرُككَ وَليَنْصُرَنَّكَ عَلىَ عَدُوِّكَ
كَمَا وَعَدَكَ فَانْصَرَفَ رسول الله صلى الله عليه و سلم مَسْرُوْرًا
وَقَالَ : رَأَيْتُ جِبْرِيْلَ مُعْتَجِرًا مُتَدَلِّيَا مِنَ السَّمَاءِ
مُعْتَجِرًا بِعِجْزَةِ القتال على أسنانه قترة الغبار فعرفت أنه النصر
Aku Bakar berkata, aku bersumpah demi Allah, Allah tidak akan
meninggalkanmu, tidak akan mencelakakanmu tidak akan menghinakanmu dan
pasti ia akan menolongmu atau musuhmu. Sebagaimana telah ia janjikan
kepadamu, maka Rasululah saw beranjak dengan gembira dan bersabda, Aku
melihat Jibril sangat gagah turun dari langit dengan gagahnya.
Hadits ini dhoif karena Ubaidillah bin Abdullah bin Abdullah bin
Abdullah dilahirkan pada masa kekhalifahan Umar bin Khothab atau sedikit
sesudahnya (Siyaru A'lam an Nubala juz 4 hal 475).
Sedangkan perang
badar telah terjadi pada waktu yang cukup jauh waktu darinya. Jadi,
jelas sekali hadits ini mursal.
سنن النسائي الكبرى - (ج 5 / ص 187)
8628 - أنبأ محمد بن يحيى بن محمد قال حدثنا عمر بن حفص قال حدثنا أبي
قال حدثنا الأعمش عن أبي إسحاق عن أبي عبيدة عن عبد الله قال : لما
التَّقَيْنَا يَوْمَ بَدْرٍ قَامَ رسول الله صلى الله عليه و سلم فَصَلَّى
فَمَا رَأَيْتُ نَاشِدًا يَنْشُدُ حَقًا لَهُ أَشَدَّ مِنْ مُنَاشَدَةِ
مُحَمَّدٍ رسول الله صلى الله عليه و سلم رَبَّهُ عز و جل وَهُوَ يَقُوْلُ
Dari Abdullah dia berkata, ketika kami bertempur di perang Badar,
Rasululah saw berdiri sholat, maka saya tidak pernah melihat seorang
pemohon yang teramat sangat memohon haqnya melebihi permohonan
Muhammad
kepada Rabbnya. Beliau berucap:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَنْشُدُكَ
وَعْدَكَ وَِعَهْدَكَ اللهم إني أَسْأَلُكَ مَا وَعَدْتَنِي اللهم إِنْ
تَهْلِكُ هَذِهِ العِصَابَةُ لا تُعْبَدُ فِي الأَرْضِ ثُمَّ الْتَفَتَ
إِلَيْنَا وَكَأَنَّ شِقَّةَ وَجْهِهِ القَمَرُ فَقَالَ هَذِهِ مَصَارِعُ
الْقَوْمِ العَشِيَّةَ
Ya Allah aku teramat memohon kepadamu akan
janjimu, dan kesanggupanmu, ya Allah aku memohon kepadamu apa yang telah
engkau janjikan kepaku, ya Allah jika celaka kelompok muslim ini maka
engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi ini, kemudian beliau
berpaling menoleh kepada kami, maka raut wajahnya laksana bulan purnama
(berseri-seri) ia bersabda, ini pertempuran sengit kaum sore hari ini.
Abu Ubaidah yang bernama Amir bin Abdullah bin Mas'ud, ia rawi yang
tsiqoh, tetapi tidak mendengar hadits dari ayahnya
Abdullah bin Mas'ud
ibnu Main berkata, ia tsiqoh tetapi tidak mendengar hadits dari bapaknya
dan ketika ayahnya wafat ia masih berumur tujuh tahun. Dengan demikian
hadits ini munqothi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar